Kasus Kematian Casis Bintara Asal Nias

Keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua Butuh Bantuan: Terlilit Utang, Hingga Butuh Biaya Berobat

Keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua, korban pembunuhan dengan terdakwa Serda Adan Aryal Marsal membutuhkan bantuan dari pemerintah maupun dari ...

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com
Antonius Piaman Telaumbanua (kiri), merupakan kakak laki-laki almarhum Iwan Sutrisman Telaumbanua yang dihadirkan sebagai saksi pada siang kali ini, Kamis (19/9/2024). Selain Antonius, juga hadir sebagai saksi Losawato Telaumbanua (kanan); ayah almarhum Iwan. 

"Secara agama kita maafkan, tapi secara manusiawi berat untuk kita maafkan, karena sudah kita anggap keluarga, sehingga dengan perbuatan itu sangat menyakiti kami, bukan hanya itu dia membunuh masa depan kami, ujar Antonius saat diwawancarai usai sidang.

Kata dia, biarlah terdakwa Serda Adan  mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum dan Tuhan.

Baca juga: Beri Kesaksian dalam Sidang, Keluarga Eks Casis TNI Asal Nias Ungkap Sederet Kebohongan Serda Adan

Untuk diketahui juga, saat sidang berlangsung, hakim sempat memberi waktu kepada terdakwa Serda Adan untuk meminta maaf.

Di depan Losawato dan Antonius, Serda Adan pun berdiri dan mengucapkan permohonan maaf.

"Saya akui semuanya dan saya minta maaf. Memang selama ini bapak sudah baik kepada saya dan saya sia-siakan. Sampai sekarangpun saya menyesal, pangkat, lepas semuanya. Saya akui saya salah, saya siap menjalani hukuman," kata terdakwa Serda Adan.

Bukan Hanya Iwan yang Dibunuh, Tapi Harapan Keluarga

"Bukan hanya Iwan yang dibunuh, tapi harapan keluarga". Hal itu dilontarkan oleh Antonius Piaman Telaumbanua saat sidang kasus pembunuhan eks calon siswa (Casis) Bintara TNI bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua dengan terdakwa Serda Pom Adan Aryal Marsal, Kamis (19/9/2024).

Antonius merupakan kakak laki-laki almarhum Iwan Sutrisman Telaumbanua yang dihadirkan sebagai saksi pada siang kali ini. Selain Antonius, juga hadir sebagai saksi Losawato Telaumbanua (ayah almarhum Iwan).

Ketika memberikan kesaksiannya, beberapa kali air mata Antonius berlinang, karena Iwan sejatinya ialah harapan keluarga. Keluarga mengusahakan agar Iwan berhasil menjadi prajurit TNI.

Sebelum mengetahui modus terdakwa Serda Adan yang menjanjikan Almarhum Iwan lulus menjadi prajurit TNI AL, keluarga kesana-kemari mencarikan uang yang dimintai terdakwa.

Adapun sejumlah uang yang sudah diberikan keluarga almarhum Iwan secara bertahap ialah sebanyak Rp221 juta.

Sementara, bila dihitung-hitung secara keseluruhan kerugian keluarga korban Rp555 juta, karena bunga utang yang menunggak, serta uang-uang lainnya yang diminta terdakwa.

"Jika dia (Iwan) berhasil, Dia yang diharapkan membimbing adik-adiknya ke depan," kata Antonius.

Keluarga Iwan sangat kecewa ke Serda Adan dan merasa berat untuk memaafkan terdakwa. Padahal keluarga korban sudah menganggap Serda Adan bagian dari keluarga mereka.

Antonius dan ayahnya; Losawato menghadiri sidang hari ini meninggalkan ibu almarhum Iwan yang sedang sakit.

Ia bilang, sejak dahulu ibunya mengalami stres dan menyebabkan penyakit karena tidak kunjung mendapat informasi keberadaan anaknya Iwan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved