Kematian Gadis Penjual Gorengan

7 Fakta Kasus Nia Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Datang ke Mimpi Kakak hingga Sendal Pelaku

Waktu duduk di kelas XI, Nia sudah menyampaikan ketertarikannya untuk mendalami pelajaran bahasa Indonesia. Saya sempat sarankan, supaya Nia

Editor: afrizal
Istimewa
Sosok Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan meninggal terkubur. Simak 7 fakta kasus Nia penjual gorengan di Padang Pariaman 

7 Fakta Kasus Nia Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Datang ke Mimpi Kakak hingga Sendal Pelaku

TRIBUNPADANG.COM- Sejumlah fakta terus terkuak dari kasus Nia penjual gorengan di Kayu Tanam, Padangpariaman, Sumatera Barat

Terbaru, polisi menyebut sudah mengantongi identitas terduga pelaku kasus Nia Padang Pariaman ini. 

Apa saja fakta-fakta seputar kasus yang berawal dari hilang dan ditemukannya jasad Nia yang sehari-hari menjual gorengan di Kayu Tanam, simak berikut ini.

1. Petugas menemukan barang bukti berupa sandal yang diduga milik pelaku

Pihak kepolisian sudah mengantongi identitas terduga pelaku dalam kasus penemuan jenazah gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Jumat (13/9/2024).

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengatakan, terduga pelaku dalam kasus ini diduga satu orang dan identitasnya sudah diketahui.

"Sekarang timsus sudah melakukan pengejaran pada pelaku, doakan semoga cepat bisa kami tangkap," ujarnya.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan. (Polda Sumbar)

Identitas terduga pelaku yang sudah dikantongi pihaknya merupakan hasil penyelidikan yang sudah berlangsung sejak penemuan jenazah gadis penjual gorengan, Minggu (8/9/2024).

Identitas pelaku ini mulai mengerucut setelah pihaknya mendapat sejumlah barang bukti mulai dari pakaian korban hingga pakaian dan sendal milik terduga pelaku.

Selain barang bukti, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi mulai dari saksi sekitar TKP hingga saksi yang tempat dilalui korban berdagang pada hari saat korban tidak pulang dan dinyatakan hilang.

"Proses pengejaran sudah kami lakukan, tapi terduga tersangka ini cukup lihai karena lebih mengetahui medan," ujarnya.

Baca juga: Polisi Kesulitan Tangkap Pelaku Kasus Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman: Lihai, Kuasai Medan

2. Nia bercita-cita menjadi guru Bahasa Indonesia

 Nia Kurnia Sari, seorang gadis penjual gorengan asal Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, yang ditemukan tewas terkubur ternyata memiliki impian menjadi guru Bahasa Indonesia. 

Nia merupakan warga Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Jenazahnya ditemukan terkubur tanpa busana Minggu (8/9/2024) setelah dilaporkan hilang selama dua hari saat berjualan gorengan sore hari Jumat (6/9/2024).

Cita-cita menjadi guru Bahasa Indonesia pernah ia sampaikan kepada gurunya, Yulismar, selama menempuh pendidikan di INS Kayu Tanam.

Yulismar, guru Nia Kurnia Sari di SMA Ins Kayu Tanam, Padang Pariaman, saat ditemui Rabu (11/9/2024).
Yulismar, guru Nia Kurnia Sari di SMA Ins Kayu Tanam, Padang Pariaman, saat ditemui Rabu (11/9/2024). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Ketertarikan Nia pada bahasa Indonesia, muncul saat ia sangat aktif setiap kali jam pelajaran tersebut berlangsung.

Guru Nia, Yulismar, mengatakan, waktu duduk di kelas XI, Nia sudah menyampaikan ketertarikannya untuk mendalami pelajaran bahasa Indonesia.

"Saya sempat sarankan, supaya Nia lanjut kuliah keguruan dan nanti bisa mengajar," tuturnya.

Selain belajar bahasa Indonesia, Nia juga pandai berbahasa Inggris dan bahasa Arab.

Bahkan keinginan Nia untuk menjadi guru bahasa Indonesia, terlihat satu hari jelang ia dinyatakan hilang.

Nia bersama temannya hendak mendaftar ke STKIP Nasional jurusan PGSD.

"Tapi belum sempat mendaftar, Nia sudah tiada, mimpinya terkubur begitu saja," ujar Yulismar. 

Baca juga: Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Bercita-cita Jadi Guru Bahasa Indonesia

3. Ibu Nia Minta Pembunuh Anaknya Dihukum Mati

 Ibu Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas dikubur, meminta agar pelaku pembunuhan anaknya dihukum mati. 

Permintaan hukuman mati diungkapkan Eli Malina (45), ibu korban, yang masih belum bisa menerima kepergian putrinya dengan cara yang tragis.

Eli Malina (45), ibu Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan ditemui di rumahnya di Padang Pariaman, Rabu (11/9/2024).
Eli Malina (45), ibu Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan ditemui di rumahnya di Padang Pariaman, Rabu (11/9/2024). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

"Kami belum bisa mengikhlaskan kepergian Nia. Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati," tutur Eli saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/9/2024).

Ia meminta agar pelaku bejat yang telah mengubur mimpi anaknya untuk menjadi pekerja kantoran dapat segera ditangkap, dan dihukum seberat-beratnya.

Eli belum bisa memaafkan atas tindakan keji para pelaku. Untuk itu dirinya berharap pihak Kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini.

Hal senada juga diutarakan kakak kandung korban, Rini Mahyuni (19), dirinya mengaku masih mengenang hari-hari terakhir sang adik tercinta sebelum dinyatakan hilang.

"Sangat terpukul kami keluarga dengan musibah ini. Nia itu beda dari kami yang bertiga, dia pintar, rajin, serta gigih dalam menggapai mimpi dan harapannya. Sekarang semua tinggal kenangan," tutur Rini dengan wajah sedih.

Baca juga: Ibu Gadis Penjual Gorengan yang Tewas di Padang Pariaman Minta Pembunuh Anaknya Dihukum Mati

4. Kakak Nia Didatangi dalam Mimpi Sebelum Adiknya Ditemukan Tewas

Kakak Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang hilang selama dua hari, mengungkapkan bahwa ia sempat didatangi adiknya dalam mimpi sebelum Nia ditemukan tewas terkubur di semak belukar dekat rumah mereka.

Kakak korban Rini Mahyuni (19), mengatakan bahwa adiknya Nia Kurnia Sari (18) sebelum hilang sempat mengeluh kurang enak badan.

Hal itu ia utarakan sebelum menjual gorengan di hari Jumat, saat ia dinyatakan hilang, karena sampai waktu pulang pukul 18.00 WIB, Nia tidak kunjung pulang.

"Awalnya sempat kami cari di jalan biasa Nia menjajakan gorengan, tapi tidak bertemu," ujarnya, Rabu (11/9/2024).

Keesokan harinya, baru ditemukan jualan Nia berserakan dekat dengan kediamannya, berturut-turut ditemukan pakainnya hingga jenazahnya pada Minggu (8/9/2024).

Sehari jelang penemuan jenazah Nia, Rini mengaku pernah didatangi Nia dalam mimpi.

"Rini, tolong Nia" ujar Rini mencontohkan percakapan tersebut.

Mendengar permintaan tersebut, Rini menjawab, "Ke sini Nia". Nia kembali menjawab "Tidak bisa Rini, gelap". Kata Nia dalam mimpi itu.

"Dalam mimpi itu situasinya gelap, seperti dalam semak belukar," ujar Rini.

Setelah mimpi tersebut baru ditemui jenazah Nia terkubur di tengah semak belukar berjarak ratusan meter dari rumahnya dekat pemakaman kaum.

Baca juga: Kakak Gadis Penjual Gorengan Didatangi dalam Mimpi Sebelum Adik Ditemukan Tewas di Padang Pariaman

5. Pelaku kuasai medan hingga sulit ditangkap

Meski sudah kantongi identitas pelaku, pihak kepolisian masih sulit menangkap Diduga pelaku dalam kasus gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.

Kesulitan ini kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, terjadi karena diduga pelaku lebih menguasai medan dari pihaknya.

"Jadi saat kita sampai di lokasi, diduga pelaku ini langsung melarikan diri. Makanya kita masih memburu pelaku," ujarnya.

Ia menyebut, pengejaran pelaku saat ini langsung dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari Ditreskrimum Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman.

Selain, timsus, Dwi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres tetangga untuk membantu penangkapan pelaku ini.

"Kami harap masyarakat bisa bersabar dan terus memberi dukungan serta doa agar diduga pelaku bisa segera kami tangkap," ujarnya.

6. Identitas pelaku sudah dikantongi polisi

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat sudah mendapati identitas terduga pelaku kasus gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat

Pelaku dikenal menguasai medan sehingga belum berhasil diamankan.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, terkait dugaan pelaku yang tega menghabisi nyawa gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (13/9/2024) malam. 

Kabid Humas Polda Sumbar datang mengunjungi keluarga Nia bersama dengan Direskrimum Kombes Pol Andry Kurniawan dan Kabid Propam Kombes Pol Hidayat Asykuri Ginting.

Rumah gadis penjual gorengan ini berlokasi di Korong Pasa Surau Nagari Guguak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.

Ia mengatakan dari tim khusus Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman maupun tim K-9 masih terus melakukan pencarian terhadap terduga pelaku.

Tim khusus masih melakukan pencarian terduga pelaku dan beberapa hari yang lalu tim khusus ini berhasil menemukan berapa barang bukti yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa ini.

"Sampai saat ini, untuk identitas dugaan pelaku sudah mengerucut, dan kami dari tim khusus Polda Sumbar sudah melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku," kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan.

7. Lima Saksi Sudah Diperiksa 

Polisi sudah memeriksa 5 saksi dalam kasus kematian Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan pembunuhan yang menimpa korban.

Selain itu, tim Unit Satwa dari Polda Sumbar telah melakukan pelacakan di Jorong Pasa Surau, Nagari Guguak, 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Kegiatan ini dilakukan untuk membantu personel Polres Padang Pariaman dalam menemukan barang bukti yang terkait dengan kasus gadis penjual gorengan yang diduga menjadi korban pembunuhan. 

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan pencarian barang bukti terkait kasus ini dibantu oleh Tim K9 Polda Sumbar.

"Hal itu untuk membantu dalam mencari barang bukti yang beum ditemukan. Untuk barang bukti yang ditemukan berupa baju," kata AKBP Ahmad Faisol Amir, Rabu (11/9/2024).

Ia mengatakan korban diduga menjadi korban pembunuhan. Namun, untuk hasil autopsi masih belum keluar dan masih diteliti oleh tim Dokter.

"Sampai saat ini ada lima orang saksi yang diperiksa, dan nantinya akan bertambah untuk mencari bukti-bukti baru," kata AKBP Ahmad Faisol Amir.

Disebutkannya, saksi tersebut terdiri dari orang-orang terdekat korban.(TribunPadang.com)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved