BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR: Terungkap Rencana Jahat Pembunuhan Casis TNI dan Demo Mahasiswa Bukittinggi

Berikut ini berita Populer Sumatera Barat yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Terungkap Rencana Jahat

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi demo di DPRD Bukittinggi, Selasa (10/9/2024) 

"Kami berharap demikian. Supaya kedua terdakwa (Serda Adan dan Alvin) ini dihukum seberat-beratnya. Karena keduanya eksekutor, sudah ada perencanaan dari awal. Jadi, pasal-pasal yang diterapkan sudah memenuhi syarat, unsur dan bukti," tambahnya.

Diketahui, sidang merupakan kelanjutan kasus pembunuhan eks casis Bintara TNI asal Nias Selatan bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) dengan terdakwa Serda Adan Aryal Marsal.

Baca juga: POPULER PADANG: Pengamen Ditangkap Polisi dan Satpol PP Tertibkan PKL di Sawahan

2. Puluhan mahasiswa kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bukittinggi, Selasa (10/9/2024). 

Aksi ini dimulai sekitar pukul 15.00 WIB, dengan massa berkumpul di Lapangan Kantin dan melakukan long march menuju kantor DPRD.

Salah satu tuntutan utama yang disuarakan adalah terkait insiden bacaruik yang melibatkan anggota DPRD Bukittinggi, Zulkhairahmi. 

Dalam aksi ini tampak massa membawa sejumlah spanduk bertuliskan Hukum Aja Dilanggar, Apalagi..., #RIPKeadilan, Harta Tahta dan Keluarga.

"Kita datang kesini untuk mempertanyakan kembali hasil dari tuntutan kami sebelumnya," teriak salah seorang orator.

"Ada apa di Bukittinggi saat ini, karena ada beberapa kasus yang tidak nampak penyelesaiannya, apakah tertutup karena Pilkada," teriaknya lagi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Kembali Demo DPRD Bukittinggi, Tuntut Transparansi Penyelesaian Kasus

Nazmi, ketua BEM Universitas Fort de Kock didampingi Taufiqurrahman salah satu perwakilan pemuda yang ikut dalam aksi mengatakan salah satu tuntutan dalam aksi ini, menuntut DPRD Bukittinggi untuk mendesak penyelesaian sengketa lahan kampus Universitas de Kock Bukittinggi.

"Secara pengadilan yayasan sudah menang, namun kami melihat tidak ada iktikad baik dari pemerintah kota untuk menindaklanjuti. Kami melihat itu sebagai bentuk pembangkangan terhadap hukum," katanya.

Kemudian Taufiqurrahman mengatakan tuntutan kedua peserta aksi terkait tindak lanjut aksi mereka sebelumnya yang menuntut salah satu anggota DPRD Bukittinggi Zulkhairahmi untuk meminta maaf secara terbuka karena bacaruik atau berkata kotor.

"Terkait saudari Zulkhairahmi yang tidak merealisasikan tuntutan kami pada 24 Agustus yang lalu. Kita menuntut yang bersangkutan meminta maaf secara terbuka, atau tindakannya yang mengucapkan kata kotor dan tidak sesuai dengan etik," ujarnya.

Ia menambahkan tuntutan ketiga ialah mendesak DPRD mendesak penyelesaian dugaan adanya politisasi dalam pengunaan dana Baznas.

"Keempat kita menuntut seluruh fraksi di DPRD Bukittinggi untuk bersurat ke KPU menyatakan sikap dan komitmen mewujudkan politik bersih, politik edukasi dan politik damai," tutupnya.

Sementara itu, DPRD Bukittinggi yang hanya diwakili oleh Sekretaris Dewan, Melwizaldi mengatakan hanya bisa menampung aspirasi dari mahasiswa, karena seluruh anggota dewan sedang keluar kota.

"Tuntutan dari rekan-rekan mahasiswa saat ini kami terima dulu, karena seluruh anggota saat ini sedang berada diluar kota," katanya.

"Saat ini kita juga masih dalam tahapan penyusunan fraksi-fraksi, ketua juga masih pimpinan sementara, jadi kita berharap agar rekan-rekan mahasiswa bersabar dan akan kita selesaikan bersama," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved