Pilkada Serentak 202

Ketua Dewan Pers Ingatkan Insan Pers & Jurnalis : Harus Independen, dan Jangan Jadi Tim Sukses

Insan pers sekaligus Jurnalis di Indonesia hendaknya taat pada aturan terkait sikapnya dalam menghadapi pesta

|
Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/EMIL MAHMUDSYAH
Dewan Pers menggelar workshop yang diikuti oleh Pemimpin Redaksi media cetak, televisi, elektonik dan media online se Sumatera Barat. Narasumbernya dari KPU Sumbar, KPID Sumbar, Bawaslu Sumbar, Dewan Pers dan praktisi data pemilu di Hotel Santika Premiere Padang, Kamis (5/9/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Insan pers sekaligus Jurnalis di Indonesia hendaknya taat pada aturan terkait sikapnya dalam menghadapi pesta demokrasi yakni pemilihan umum,  termasuk pilkada.

Karenanya, bagi insan pers tidak boleh menjadi tim sukses (timses) pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Dearah pada Pemihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Penegasan itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pers Dr Ninik Rahayu ketika membuka Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Hotel Santika Premiere Padang, Kamis (5/9/2024).

Ninik berbicara diadapan audiens para peserta workshop yang diikuti oleh Penanggungjawab, Pemimpin Redaksi media cetak, televisi, elektonik dan online se-Sumatera Barat.
Sedangkan, narasumber workshop berasal dari KPU Sumbar, KPID Sumbar, Bawaslu Sumbar, Dewan Pers dan praktisi data Pemilu.

Menurutnya, jika ada insan pers atau media yang mengambil bagian sebagai timses paslon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah, maka harus mundur dari tugasnya sebagai wartawan atau media.

"Bila ada insan pers, media yang menjadi timsis Pilkada, harus mundur dulu sejenak. Karena pers harus independen," ungkapnya.

Ia mengajak semua jurnalis untuk taat terhadap kode etik jurnalistik (KEJ) terkait peliputan Pilkada.

"Teman-teman jurnalis dan media berkewajiban untuk menyajikan fakta dan peristiwa yang valid kepada publik," ujarnya.

Terkait fungsi dan peran pers untuk penegak demokrasi, menurutnya pers bukan corongnya pemerintah, penegak hukum dan legislatif.

"Pers harus berperan dalam demokrasi, bukan memobiliasi dukungan untuk calon tertentu, tapi bagaimana pers megedukasi masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dengan tepat dan meningkatkan partisipasi pemilih," ujarnya. 

Sejauh ini, workshop yang diikuti oleh pars Penanggungjawab, Pemimpin Redaksi media cetak, televisi, elektonik dan media online se Sumatera Barat dapat berjalan sesuai rencana.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved