Citizen Journalism

Museum Perang Pulau Pinang: Jendela Menuju Masa Lalu yang Kelam

Museum Perang Pulau Pinang awalnya merupakan benteng yang dibangun oleh Inggris pada tahun 1930-an sebagai bagian dari persiapan invasi Jepang.

Editor: Nika Afrilia
Tangkapan layar
Musium Perang Pulau Pinang, yang terletak di Bukit Batu Maung, Pulau Pinang, adalah salah satu tapak sejarah di Malaysia. 

Oleh Amal Nabilah Binti Mohamad Helmi, Mahasiswi Magang Universiti Kebangsaan Malaysia di FIB Universiti Andalas

MALAYSIA merupakan salah satu negara yang pernah dijajah oleh penjajah Inggris.  Ketika tentera Jepun telah menakluki Tanah Melayu semasa Perang Dunia Kedua, mereka telah membina kubu menjadi tawanan perang. 

Setelah tentera Jepang menarik diri dari Tanah Melayu, kubu ini kemudian ditinggalkan hampir 60 tahun. 

Jadi, Musium Perang Pulau Pinang, yang terletak di Bukit Batu Maung, Pulau Pinang, adalah salah satu tapak sejarah di Malaysia.

Ia bukan sekadar sebuah musium biasa tetapi merupakan sebuah monumen yang menggambarkan sejarah perang dan kekejaman yang berlaku semasa pendudukan Jepun di Malaya. 

Museum Perang Pulau Pinang awalnya merupakan benteng yang dibangun oleh Inggris pada tahun 1930-an sebagai bagian dari persiapan kemungkinan invasi Jepang.

Benteng ini berperan penting dalam mempertahankan Penang dari serangan luar, dengan desainnya yang strategis dan kompleks.

Benteng ini dilengkapi dengan terowongan bawah tanah, ruang kendali, menara pengintai, dan gudang senjata yang dibangun dengan cermat untuk perang.

Baca juga: Highland Towers: Tragedi Berdarah di Balik Kemewahan, Catatan Hitam Sejarah Malaysia

Namun ketika Jepang menginvasi Malaysia pada tahun 1941, benteng ini akhirnya jatuh ke tangan mereka. Pada masa pendudukan Jepang, tempat ini digunakan sebagai tempat penahanan dan penyiksaan, dimana banyak masyarakat setempat menderita secara mengenaskan.

Peristiwa-peristiwa ini meninggalkan kesan yang mendalam dan membekas dalam sejarah negara.

Museum Perang Pulau Pinang menawarkan pengunjung pengalaman unik karena merupakan situs sejarah hidup. Pengunjung dapat melihat sendiri struktur asli benteng, terowongan sempit, serta ruangan-ruangan yang digunakan tentara Inggris dan Jepang.

Hal ini memberi mereka kesempatan untuk merasakan suasana nyata yang ada pada masa Perang Dunia Kedua. Museum ini menawarkan pengalaman interaktif di mana pengunjung dapat melakukan aktivitas seperti melintasi terowongan bawah tanah, merasakan kegelapan sel penjara, dan menyaksikan pameran artefak sejarah seperti senjata, seragam militer, dan dokumen asli dari zaman tersebut.

Sehingga, pengunjung dapat memahami lebih dalam mengenai tantangan dan penderitaan yang dialami oleh mereka yang hidup pada masa itu.

Struktur asli benteng ini dirancang untuk mempertahankan Penang dari serangan luar. Desainnya yang kuat dan strategis menunjukkan kehebatan arsitektur militer Inggris saat itu.

Terowongan bawah tanah, ruang kendali, dan menara observasi yang masih utuh hingga saat ini merupakan bukti kecanggihan rekayasa pada masa itu.

Baca juga: Misteri Mimaland: Jejak Kejayaan dan Kegelapan Taman Hiburan Malaysia yang Terlupakan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved