Tanggapan DPRD Bukittinggi Terkait Aksi Demo Tuntut Tuntaskan Kasus Anggota Dewan 'Bacaruik'

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Ketua DPRD Bukittinggi melalui Sekretaris Dewan belum bisa memberikan keputusan terkait kebenaran dan tindak lanjut dari video viral salah satu anggota yang berkata kasar saat melakukan video siaran langsung di Titok beberapa hari.

Sekretaris Dewan DPRD Bukittinggi, Melwizaldi mengatakan keputusan belum bisa diambil karena belum mendapatkan kebenaran terkait video tersebut.

Ia menyebutkan bahwa pihak DPRD saat ini masih dalam proses pembentukan AD/ART.

"DPRD bekerja sesuai dengan tugasnya dan kelengkapan yang melekat di dalamnya. Jadi saat ini DPRD masih sibuk dengan pembentukan fraksi, pembentukan komisi, maupun pembentukan Badan Kehormatan Dewan," katanya, Senin (19/8/2024).

"Jadi saat ini kita hanya bisa menerima tuntutan dari mahasiswa. Setelah itu akan kita bahas bersama dengan ketua," sambungnya.

Menurut Melwizaldi, pihaknya belum bisa membenarkan dan memberi keputusan terkait kasus tersebut.

"Apakah benar atau tidaknya video tersebut, kita belum bisa memberikan jawaban, karena itu harus di cek dulu oleh ahlinya. Apakah video tersebut sebelum atau sesudah dilantik, dan apakah benar dalam video tersebut orang yang dituduhkan," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Demo Kantor DPRD Bukittinggi, Desak Pengusutan Anggota Dewan Bacaruik

"Namun, kita memastikan segala sesuatunya akan berjalan sebagaimana mekanismenya. Jika sudah ada infonya, maka akan kita kasih tau sama adik-adik mahasiswa," pungkasnya.

Viral di Media Sosial

Viral potongan video seorang perempuan bacaruik (bercarut) atau mengeluarkan kata-kata kotor di siaran langsung TikTok.

Video siaran langsung itu terekam layar, dan diposting ulang oleh akun Instagram @bukittinggipressclub dan @suduikbukittinggi.

Hingga Kamis (15/8/2024) siang, video yang diunggah ulang kedua akun itu pada Rabu (14/8/2024) itu telah ditonton 31.672 kali, 315 disukai, dan dibanjiri 151 komentar.

Video tersebut juga dibubuhi narasi yang bertuliskan "Beredar video di beberapa WAG Bukittinggi yang menampilkan perempuan berbahasa kotor. Diduga merupakan anggota DPRD Bukittinggi yang baru saja dilantik. Ada yang kenal???".

Dilihat tribunpadang.com, dalam video tersebut, perempuan yang diduga anggota DPRD Bukittinggi terpilih tersebut mengucapkan "pant*k amak kalian", "halo pant*k".

Rekan diduga anggota DPRD Bukittinggi itu sempat memperingatinya karena berkata kotor. "Woi jan mode tu a".

Terlihat juga dalam video itu, ia tertawa usai mengucapkan kata-kata kotor.

Baca juga: 25 Anggota DPRD Bukittinggi 2024-2029 Resmi Dilantik, Syaiful Efendi dari PKS Jadi Ketua Sementara

Kolom komen postingan itu ramai dikomentari, ada yang pro dan kontra terkait kelakuan perempuan itu.

Sebagian akun menduga, perempuan yang diduga anggota DPRD Bukittinggi terpilih dan baru sepekan dilantik itu ialah Z.

Tribunpadang.com telah mencoba mengonfirmasi kepada Z melalui nomor WhatsApp nya.

Hanya saja hingga berita ini tayang yang bersangkutan tidak merespons permintaan wawancara jurnalis.

Seorang narasumber tribunpadang.com yang tak ingin disebutkan namanya bilang perempuan yang berkata kotor itu benar Z, anggota DPRD terpilih Bukittinggi.

"Iya, perempuan dalam video itu setahu saya Z, ia anggota DPRD terpilih," katanya.

"Sangat disayangkan, dia baru dilantik padahal. Sebagai wakil rakyat harusnya dia menjadi contoh yang baik. Sebagai tokoh publik harusnya menjaga etika, termasuk di media sosial," ujar narasumber tribunpadang.com yang merupakan warga Bukittinggi.

Sementara itu, Ketua DPRD Bukittinggi sementara, Syaiful Efendi bilang belum mengonfirmasi terkait video yang menjadi perbincangan warganet itu.

"Belum sempat konfirmasi. Kalau video itu memang ada yang nanya. Tapi seperti apa kebenarannya, kan kita belum tahu," ujar Syaiful kepada wartawan.

Meskipun begitu ia mengakui memang perempuan yang bercarut itu mirip anggota DPRD Bukittinggi terpilih.

Ia menuturkan belum bisa mengambil tindakan, lantaran dalam konteks DPRD, belum terbentuk kelengkapan dewan, termasuk belum ada Badan Kehormatan Dewan (BKD).

"Tapi, jika benar bahwa itu benar terjadi dan benar yang bersangkutan adalah anggota DPRD, tentu sangat kami sayangkan. Itu tidak patut dilakukan pejabat publik. Kami sudah melihat, memang video itu viral. Tapi kan kita tidak boleh menduga, sebelum kita konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan," kata Syaiful.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News