Kabupaten Pasaman Barat

4 Hari Setelah Kejadian Warga Diterkam Beruang di Pasaman Barat, Warga Takut untuk Pergi ke Kebun

Pasca adanya warga di Jorong Pegambiran, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat yang menjadi korban amukan ...

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Ilustrasi beruang. 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Pasca adanya warga di Jorong Pegambiran, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat yang menjadi korban amukan beruang pada Kamis (8/8/2024) lalu, hingga Minggu (11/8/2024) warga belum ada yang berani untuk beraktifitas ke kebun.

Hal itu dikarenakan trauma yang dirasakan masyarakat setempat setelah melihat kondisi korban Mas Abidah (40) yang hingga kini masih dirawat intensif di RSUP M.Djamil Padang.

“Belum ada warga kita yang berani untuk ke kebun Pak. Karena memang kali ini adalah kondisi terparah yang dialami warga kita akibat dimangsa beruang itu,” ungkap Kepala Jorong Pegambiran, Defrianto kepada Tribunpadang.com melalui telepon selularnya pada Minggu (11/8/2024).

Ia menjlaskan, bahwa kejadian ini bukanlah yang pertama. Sekitar 3 tahun yang lalu juga pernah ada kejadian serupa, namun tidak separah kali ini. 

“Dulu pernah terjadi. Akan tetapi korban hanya mengalami luka ringan, tidak seperti kali ini. Dimana wajah korban tidak lagi dikenali akibat diterkam beruang itu,” jelasnya.

Baca juga: Menyadap Getah Seorang Diri, Perempuan Paruh Baya di Pasbar Diserang Beruang: Luka Parah di Wajah

Sementara itu sebutnya, sebagian besar warga disini berpenghasilan sebagai petani karet. Hal ini tentu juga akan berpengaruh terhadap pendapatan warga akibat tidak adanya karet yang disadap oleh masyarakat dikarenakan takut terjadinya peristiwa serupa.

“Untuk jarak lokasi kejadian dari kampung diperkirakan sekitar dua kilometer Pak. Terbilang cukup dekat ke pemukiman,” ucapnya.

Disamping itu, saat ini sebutnya, pihak BKSDA Provinsi Sumatera Barat juga telah memasang perangkap di sekitar lokasi kejadian, namun sejak Sabtu (10/8/2024) kemarin belum membuahkan hasil dan saat ini tim sudah kembali ke Padang.

“Tim dari BKSDA sudah kembali ke Padang. Kita diminta untuk memantau pergerakannya. Namun Pak, kita warga disini tidak ada yang berani kesana,” ungkapnya.

Dimana perangkap dipasang sekitar 20 meter dari lokasi kejadian dan disana juga sudah ditarok buah-buahan seperti durian sebagai umpan untuk memancing beruang masuk ke dalam perangkap.

“Kami berharap kiranya ada solusi lain yang diberikan oleh Pemerintah terkait konflik dengan binatang buas ini. Karena kalau seperti ini, tidak akan ada warga yang berani untuk ke kebun tentu akan berdampak terhadap ekonomi warga,” harapnya.

Ia juga mengusulkan agar BKSDA Sumbar menambah personel untuk melakukan pencarian di lokasi-lokasi lain yang mungkin menjadi tempat pelarian beruang tersebut.

“Pencarian ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat, mengingat beruang ini sangat berbahaya jika bertemu dengan manusia. Untuk itu kita imbau kepada warga agar berhati-hati jika beraktifitas ke kebun dan apabila melihat keberadaannya agar segera melapor kepada pemerintah setempat,” tandasnya.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved