PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau & LKKPN Pekanbaru Rilis SI Rancak Ulakan dan Kado Spesial

PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau luncurkan program inovasi sosial dalam pengelolaan kawasan konservasi berbasis masyarakat

Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
Istimewa
PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau luncurkan program inovasi sosial dalam pengelolaan kawasan konservasi berbasis masyarakat, yaitu SI Rancak Ulakan (Sistem Informasi Pemberdayaan Nagari Berbasis Konservasi, Ulakan). 

PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau luncurkan program inovasi sosial dalam pengelolaan kawasan konservasi berbasis masyarakat, yaitu SI Rancak Ulakan (Sistem Informasi Pemberdayaan Nagari Berbasis Konservasi, Ulakan).

Produk inovasi ini berupa website kolaborasi yang memuat berbagai data dan informasi secara real time tentang kegiatan konservasi multipihak di Pulau Bando.

Susanto Agust Satria, Area Manager Comm, Rel, & CSR Regional Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga menyatakan Inovasi Si Rancak Ulakan yang digagas PT.

Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau termasuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs), poin kelima, ketujuh dan empat belas, yaitu tentang kesetaraan gender, energi bersih, dan terjangkau dan ekosistem lautan sehingga proses implementasi tidak hanya berbasis pada konservasi.

Namun, imbuhnya juga ekonomi masyarat kreatif yang menjadikan dampak tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) lebih bermanfaat bagi perekonomian masyarakat pesisir Pantai Tiram, Nagari Seulayat Ulakan.

“SI Rancak Ulakan merupakan aplikasi berbasis web dan android yang menyediakan analisis, profil, informasi, pemantauan, dan edukasi serta evaluasi untuk mendukung pengelolaan kawasan dan konservasi penyu di Pulau Bando, Ulakan.

Inovasi sosial yang diusung PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau ini merupakan platform kolaborasi multistakeholder dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di Pulau Bando” terangnya.

“Aspek utama dari Program Si Rancak Ulakan adalah Digitalisasi Pengelolaan Konservasi Penyu melalui alat inkubator Penetas Penyu yang diberi nama E- Katuang.

Alat ini dipasang di Pulau Bando sebagai alat penetas telur penyu yang terintegrasi dengan website SI Rancak Ulakan.” kata Riki Madyanto, Manager Coorporate Operation Service Regional Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga

Ia mengatakan integrasi alat tersebut menggunakan energi terbarukan ramah lingkungan secara hybrid, yaitu PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sehingga mendukung aktivitas konservasi penyu dan wisata survival di Pulau Bando, Kawasan Konservasi Pulau Pieh.

“SI Rancak Ulakan menyediakan fitur-fitur yang mempermudah masyarakat dan kelompok konservasi dalam pengelolaan kawasan konservasi, diantaranya menyediakan alat bantu untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan tukik dan penyu, menyediakan profil pengelolaan kawasan, statistik,"

"Dan, publikasi pengelolaan penyu, manajemen sampah, wisata minat khusus survival, dan spesies langka di Pulau Bando, menyediakan informasi mengenai monitoring cuaca, daya listrik sensor penetasan telur penyu melalui e-katuang, menyediakan informasi wisata virtual tour 360 dan media edukasi dan publikasi aktivitas kelompok masyarakat binaan dalam pengelolaan kawasan pesisir dan konservasi.” katanya.

Implementasi program SI Rancak Ulakan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati kawasan konservasi di Pulau Bando dilaksanakan secara kolaborasi interaktif multistakeholder melalui program Kado Spesial (Kawasan Bando Spesifik Konservasi Alam Laut).

“Kado Spesial adalah inovasi yang diusung LKKPN Pekanbaru yang diharapkan dapat diaplikasikan di kawasan konservasi lainnya di Indonesia.

Kolaborasi Interaktif Pengelolaan Kawasan Konservasi Multistakeholder di Pulau Bando ini juga melibatkan pemerintah provinsi, pemerintah daerah, BUMN, universitas, LSM, dan kelompok masyarakat.” kata Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Hendra Yusran Siry.

Kepala LKKPN Pekanbaru, Rahmat Irfansyah, menambahkan bahwa KADO Spesial menjadi model pengelolaan kawasan konservasi terintegrasi berbasis kolaborasi multistakeholder dengan mengintegrasikan upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan di Kawasan Bando dan laut sekitarnya.

Secara terpisah, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, jmenyambut baik adanya kolaborasi lintas sektoral dalam mengelola kawasan konservasi yang ada di Sumatera Barat.

“SDM kami mendukung dan siap melatih karena Sumatera Barat memang memiliki banyak pulau kecil dan laut yang luas, apalagi wisata minat khusus menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara” katanya

Kegiatan peluncuran SI Rancak Ulakan dan Kado Spesial ini dibuka dengan aksi bersih pantai di kawasan Pantai Tiram, Kabupaten Padang Pariaman, pameran produk UMKM binaan CSR PT Pertamina AFT Minangkabau yang tersebar di sejumlah desa/nagari di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, pemberian awarding kepada local hero dampingan program, dan penandatanganan komitmen konservasi.(rls)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved