Tabuik Pariaman 2024
Maambiak Batang Pisang, Tuo Tabuik: Batang Pisang Merupakan Filosofi Orang Pariaman
Prosesi maambiak batang pisang dalam rangkaian Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024 memiliki arti sendiri bagi masyarakat Pariaman. Menurut Tuo Tabuik ...
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Prosesi maambiak batang pisang dalam rangkaian Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024 memiliki arti sendiri bagi masyarakat Pariaman.
Menurut Tuo Tabuik Pasa, Zulbakri, batang pisang dipilih mengacu pada filosofis orang Pariaman.
Dimana batang pisang ini saat diambil buahnya, daunnya dan dicincang pelepahnya masih tetap bertahan untuk sementara waktu.
Batang pisang tersebut tetap berdiri kokoh sembari menunggu tunas disekitarnya tumbuh, setelah itu barulah batang pisang tersebut mati.
"Artinya orang Pariaman selalu mempersiapkan generasi berikutnya yang bisa diandalkan untuk masa depan," bebernya.
Begitulah batang pisang ini dijadikan filosofis bagi orang Pariaman.
Dalam pelaksanaan maambiak batang pisang oleh Tabuik Pasa, algojonya berhasil memancung keempat batang pisang dengan sekali tebasan.
Baca juga: Alasan Pohon Pisang Jadi Objek dalam Prosesi Maambiak Batang Pisang Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024
Dalam prosesi maambiak batang pisang, di rangkaian Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024, ada satu hal yang menarik yaitu pedang yang digunakan algojo untuk menebasnya.
Niniak Mamak Tabuik Subarang, Suhermen Mursyid, mengatakan pedang yang digunakan dalam prosesi ini adalah pedang Jinawa.
Ia menyebut, prosesi manabang batang pisang juga dapat disebut sebagai gambaran dari Tajamnya pedang Ziad Bin Syarik Attamimi.
"Ia merupakan, Algojo Padang Karbala yang menebas kepala Husain hingga terpisah dari badannya," ujarnya.
Pedang Jinawi sendiri adalah pedang yang dimiliki dan disimpan oleh Pandeka (dubalang) Tabuik Pasa secara turun temurun.
Pedang Jinawi hanya dikelurkan dan digunakan sekali dalam setahun.
Pedang ini keluar saat pelaksanaan Pesona Tabuik Piaman yaitu untuk prosesi maambiak batang pisang.
Pedang Jinawi dari ceritanya sudah digunakan oleh beberapa generasi Pandeka (dubalang) Tabuik, secara turun-temurun.
"Pedang ini nantinya setelah digunakan akan kembali disimpan di rumah keturunan leluhur Tabuik," ujarnya.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News
Retribusi Parkir di Acara Puncak Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024 Meningkat, Sentuh Angka Rp6,5 Juta |
![]() |
---|
Tabuik Piaman 2024 Raup Pendapatan Rp40 Miliar, Pariwisata Pariaman Meroket |
![]() |
---|
Masuk Kharisma Event Nusantara 2024, Ketua DPRD Pariaman: Tabuik Harus Go Internasional |
![]() |
---|
Prosesi Mambuang Tabuik ke Laut Selesai, Pesona Budaya Tabuik Pariaman 2024 Usai |
![]() |
---|
Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang Sudah Sampai di Pantai Gandoriah Pariaman, Siap Dibuang ke Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.