Tabuik Pariaman 2024

Menyimak Perasaan Pembuat Fisik Tabuik, Mahakarya yang Dinikmati Jutaan Pasang Mata

Rasa haru, sedih dan bangga merupakan deskripsi bag seorang pembuat Tabuik saat mahakaryanya bisa dinikmati jutaan pasang mata saat prosesi puncak ..

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Anak Tabuik Subarang sedang mengerjakan pangkek ateh fisik Tabuik di Kota Pariaman, Selasa (9/7/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Rasa haru, sedih dan bangga merupakan deskripsi bag seorang pembuat Tabuik saat mahakaryanya bisa dinikmati jutaan pasang mata saat prosesi puncak Tabuik.

Hal ini diutarakan Adek Ratman, kepala pembuat Tabuik Subarang yang sudah lima tahun aktif membuat fisik Tabuik.

Ade Ratman merupakan anak Tabuik Subarang, dari kecil ia sudah tergolong aktif setiap Tabuik berlangsung.

Sebagai anak Tabuik, ia juga hobi membuat miniatur Tabuik, sampai akhirnya hobi tersebut jadi mata pencariannya.

Sebelum dipercaya sebagai kepala pembuatan fisik Tabuik Subarang, Ade awalnya hanya membantu pembuatan fisik Tabuik di rumah Tabuik.

Dimana pada saat itu kepala pembuatannya merupakan teman Ade sendiri, bersama temannya Ade turut serta belajar dan menyiapkan fisik Tabuik.

"Di tahun 2018 baru saya dipercaya oleh Nagari Subarang untuk jadi kepala pembuatan fisik Tabuik ini," ujarnya, Rabu (10/7/2024).

Baca juga: Uniknya Buraq dan Gomaik pada Tabuik Piaman: Warna dan Bentuk Berbeda Setiap Tahun

Membuat Fisik Tabuik Pertama

Ia menilai kepercayaan ini hadir saat ia pernah membuat miniatur Tabuik setinggi 8 meter untuk dijual.

Kepercayaan itu, tidak bisa ia tolak karena semua anak Tabuik harus siap bagaimanapun alasannya ketika sudah mendapat amanah.

Pertama kali membuat fisik Tabuik, Ade mengajak seluruh koleganya, total ada sebanyak 21 orang yang ikut membantunya saat itu.

Bersama 21 koleganya yang juga anak Tabuik Ade berhasil menyelesaikan tugas pertamanya, meski Nagari Subarang harus mengeluarkan dana yang besar saat itu.

"Sekarang cukup 8 orang sampai 9 orang saja, sudah cukup untuk membuat fisik Tabuik. Soalnya anak Tabuik lain juga turut membantu," ujarnya.

Menurut Ade, pembuatan fisik Tabuik bukanlah hal yang sulit karena di kerjakan bersama-sama, tapi tanggung jawabnya sangat besar.

Hal ini ia utarakan, karena fisik Tabuik merupakan ikon utama dalam setiap pegelaran Tabuik.

Sehingga, saat hari puncak dalam keadaan apapun Tabuik harus siap dan ditunjukan di depan wisatawan.

"Kalau telat satu hari saja pengerjaannya Tabuik, tidak berguna lagi. Kalau tender besar telat, hanya tinggal bayar denda," ujarnya tertawa lepas mengenang perasaan waktu itu.

Baca juga: Ukuran Fisik Tabuik Pariaman 2024 Berbeda dari Tahun Sebelumnya

Setelah berhasil membuat fisik Tabuik pertamanya, tahun ini sudah memasuki kali kelima Ade dipercaya menjadi kepala pembuat fisik Tabuik.

Dalam perjalanannya, Ade mengaku mempunyai rasa haru pasca menyelesaikan pembuatan fisik Tabuik.

Rasa haru ini sampai mengundang tangis, melihat hasil kerja kerasnya bisa dinikmati oleh banyak orang.

"Suatu waktu sampai menangis, melihat fisik Tabuik itu, bisa membuat senang hati banyak orang," ujarnya.

Kendati demikian ia juga pernah merasakan iba saat, fisik Tabuik yang susah payah ia buat, dibuang ke laut.

"Tapi memang itu gunanya, jadi saya memahami saja," ujarnya sambil tertawa lepas.

Sebagai pembuat Tabuik, ia sangat bangga bisa dipercaya untuk membuat ikon utama Kota Pariaman tersebut setiap tahunnya.

"Kalau masih dipercaya saya selalu siap," ujarnya saat ditanyai kapan akan pensiun membuat Tabuik.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved