Kabupaten Sijunjung

Tembus Rp10 Ribu Sekilo, Petani Karet Nagari Palaluar Sijunjung Harap Tengkulak Tak Semena-mena

Harga karet di Nagari Palaluar, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung tembus mencapai Rp 10 ribu per kilo. Salah satu petani karet perempuan asal ..

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Ilustrasi - Harga karet di Nagari Palaluar, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung tembus Rp10 ribu per kilo. 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Harga karet di Nagari Palaluar, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung tembus Rp10 ribu per kilo.

Salah satu petani karet perempuan asal Nagari Palaluar, Jas menjelaskan harga karet sudah mulai membaik semenjak beberapa bulan setelah pemilu 2024 selesai.

Saat ditemui tribunpadang.com tampak Jas menimbang karet hasil jerih payah yang dikumpulkan selama satu minggu.

Kumpulan karet dimasukkan dalam sebuah karung berwarna putih terlihat juga masih ada tetasan air dalam karung itu.

Selesai menimbang karet lalu para pengepul keliling mengangkutnya menggunakan becak motor.

“Harga karet sekarang sudah stabil capai Rp10 per kilo yang sebelumnya hanya bekisar Rp8-9 ribu saja,” jelas Jas saat ditemui, Minggu (30/6/2024).

Dengan harga yang sekarang sudah stabil Jas tak begitu puas, ia masih khawatir jika para tengkulak berulah membedakan harga dari satu petani dengan petani lainnya.

Baca juga: Jembatan Satu-satunya Putus, Lansia di Batang Kapas Pesisir Selatan Dievakuasi dengan Perahu Karet

Ia berharap pemerintah bisa memberikan informasi harga karet secara rutin jadi para tengkulak tak bisa semena-mena.

“Jika harga dimainkan oleh para tengkulak tentu membuat kami susah, apalagi lahan yang digarap milik orang lain tentu nanti hasilnya dibagi dua,” terangnya.

Lanjut Jas, jika harga harga karet pecah dari Rp10 ribu sekilo ia hanya bisa pasrah sebab pencarian utamanya hanya berasal dari ladang karet milik orang yang digarapnya.

Lebih kurang dua tahun mengarap lahan karet milik orang, seminggu ia paling banyak panen cuma 150 Kg, jika musim hujan tentu panen berkurang bahkan pernah mencapai 50 Kg saja seminggu.

Ia juga mengatakan biasa panen karet dilakukan sekali seminggu tepatnya tiap hari Minggu.

“Tiap hari Minggu karet siap dijual pada pengepul, esoknya uang yang didapat akan dibelanjakan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup,” jelasnya.

Jas kembali berharap harga karet bisa terus stabil atau perlahan merangkak naik setidaknya capai Rp15 ribu sekilo.

“Saya harap harga satu kilo karet sama dengan harga satu liter beras kisaran Rp15 ribu sekilo walaupun tak tau kapan akan terwujudnya,” tutupnya sambil tersenyum.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved