Citizen Journalism

Opini Kekuatan Kata : Dapat Menghancurkan, Menyembuhkan, dan Melukai Dalam Komunikasi

KATA-kata are powerfull. Dengan kuasa yang dimilikinya, kata-kata dapat menciptakan dan menghancurkan, menyembuhkan dan melukai, membangun dan menghan

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi: Bentuk komunikasi lewat aksi demo 

Oleh: Ike Revita, Penulis adalah Dosen Prodi Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand)

Dengan kata-kata, kita bisa menginspirasi dan mengubah dunia Ike Revita

KATA-kata are powerfull. Melalui kuasa yang dimilikinya, kata-kata dapat menciptakan dan menghancurkan, menyembuhkan dan melukai, membangun dan menghancurkan dalam komunikasi.

Dampak kata-kata yang kita ucapkan atau tuliskan dalam kehidupan sehari-hari sering kali dianggap kecil. Namun, sejarah dan pengalaman pribadi memberi tahu kita bahwa kata-kata adalah senjata yang tak terlihat namun sangat kuat (Revita, 2028).

Pertama, mari kita lihat bagaimana kata-kata berfungsi untuk membangun dan menyembuhkan. Pujian, apresiasi, dan dukungan adalah kata-kata positif yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang. \

Psikolog telah meneliti manfaat afirmasi positif untuk waktu yang lama dan menemukan bahwa kata-kata yang menguatkan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan dorongan seseorang.

Seseorang merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai lebih banyak ketika mereka mendengar kata-kata seperti "kamu bisa," "kamu hebat," atau "aku bangga padamu."

Selain itu, kata-kata yang penuh kasih dan pengertian dapat membantu menyembuhkan perasaan yang buruk. Misalnya, permintaan maaf yang tulus dan kata-kata penghiburan dapat meredakan konflik dan memperbaiki hubungan yang rusak di antara orang-orang yang berinteraksi satu sama lain.

Kata-kata seperti "Maaf," "Saya mengerti bagaimana perasaanmu," dan "Saya ada di sini untukmu" dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada seseorang yang sedang mengalami masa sulit.

Sebaliknya, kata-kata juga dapat menghancurkan dan melukai. Kata-kata kasar, hinaan, dan kritik yang merendahkan dapat meninggalkan kesan yang mendalam pada jiwa seseorang.

Jika bullying verbal (Revita, 2014) terjadi di sekolah, tempat kerja, atau di dunia maya, hasilnya dapat sangat merusak. Korban pelecehan verbal sering mengalami depresi, kehilangan harga diri, dan bahkan berpikir untuk bunuh diri. Ini menunjukkan bahwa kata-kata negatif dapat menyebabkan luka yang lebih dalam dan bertahan lebih lama daripada luka fisik.

Banyak contoh bagaimana kata-kata dapat mengubah sejarah. Pidato-pidato bersejarah seringkali memobilisasi massa, membangkitkan semangat, atau mengubah bangsa. Pidato Martin Luther King Jr. "I Have a Dream", misalnya, adalah contoh bagaimana kata-kata dapat menginspirasi jutaan orang untuk memperjuangkan hak-hak sipil dan keadilan.

Kata-kata dalam pidato tersebut tidak hanya menyuarakan aspirasi pribadinya, tetapi juga merangkul dan memberi harapan kepada banyak orang yang merindukan persamaan.

Namun, kata-kata juga dapat digunakan untuk menipu dan memanipulasi. Salah satu jenis penggunaan kata-kata adalah propaganda, misinformasi, dan ujaran kebencian, yang dimaksudkan untuk menimbulkan perpecahan, kebencian, dan konflik. Propaganda Nazi selama Perang Dunia II, misalnya, menggunakan kata-kata untuk menyebarkan kebencian dan supremasi ras, yang akhirnya mengarah pada tragedi Holocaust.

Kata-kata menjadi semakin penting di dunia modern yang didominasi oleh media sosial dan komunikasi digital. Sebuah postingan, komentar, atau tweet dapat menyebar dengan cepat dan mempengaruhi pendapat publik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved