Citizen Journalism
Bahasa Gaul Memang Keren: Evolusi Linguistik yang Kreatif, Adaptif, tapi Bukan Ancaman
Bahasa gaul adalah cermin dari kreativitas dan dinamika generasi muda, yang menjembatani ekspresi
Frase atau kata-kata tertentu seringkali hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu, yang membuat bahasa menjadi semacam kode eksklusif yang memperkuat hubungan sosial di antara mereka.
Dalam sebuah artikelnya, Revita (2022) menyebutkan bahwa apa yang dikatakan dan apa yang disamapiakn adalah refleksi dari suatu paguyuban. Dengan demikian, bahasa gaul dapat menjadi penciri (Revita, 2024a) dari kelompok penggunanya.
Penciptaan bahasa gaul adalah salah satu aspek paling menarik dari bahasa gaul. Untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang unik dan segar, generasi mudasering kali mengubah kata-kata yang ada atau membuat kata-kata baru.
Misalnya, kata baper yang merupakan akronim dari bawa perasaan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terlalu emosional atau mudah tersinggung.
Penggunaan akronim, singkatan, dan permainan kata lainnya dalam bahasa gaul menunjukkan betapa dinamis dan fleksibelnya bahasa (Revita, 2018) tersebut. Kata-kata baru sering kali diciptakan dan disebarluaskan dengan cepat di media sosial, menunjukkan betapa fleksibel dan responsifnya generasi muda terhadap perubahan zaman dan teknologi.
Media sosial sangat penting untuk menyebarkan bahasa gaul. Sistem seperti Twitter, Instagram, dan TikTok memungkinkan pengguna berbagi dan mengadopsi konten baru dengan cepat.
Banyak orang mengadopsi konten viral yang sering berisi bahasa gaul.
Fenomena ini menunjukkan kekuatan media sosial dalam membentuk dan menyebarkan bahasa dan budaya populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.