Ibadah Haji 2024

Cuaca Panas di Makkah Capai 42 Derajat, Jemaah Haji Diimbau Minum Air yang Cukup

Cuaca panas melanda Kota Makkah yang saat ini dipenuhi jemaah haji termasuk dari Indonesia.

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
tribunnews
Proses Miqat yang dilakukan jemaah haji Indonesia di Masjid Bir Ali berjalan lancar, Senin (20/5/2024). Jemaah haji diimbau menjaga kesehatan mengingat cuaca panas tembus 42 derajat. 

TRIBUNPADANG.COM - Cuaca panas melanda Kota Makkah yang saat ini dipenuhi jemaah haji termasuk dari Indonesia.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman, pun mengingatkan jemaah haji agar menjaga kesehatan diri setibanya di Makkah.

Apalagi jemaah masih memiliki masa tunggu yang cukup panjang hingga puncak haji. Diketahui, jemaah haji Indonesia mulai memadati kota Makkah.

Data Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), sebanyak 52.482 jemaah haji Indonesia memasuki Makkah hingga Sabtu, 25 Mei 2024.

"Cuaca di Makkah cukup ekstrem. Jika siang, bahkan suhunya menembus 42 derajat celcius," katanya dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Larangan Jemaah Haji Selama di Tanah Suci: Membentangkan Spanduk,Buat Video Lama, hingga Merokok

"Jangan banyak melakukan aktivitas di luar saat siang hari. Jaga kesehatan hingga hari Arafah nanti. Karena haji adalah Arafah," kata Kadaker Makkah Khalilurrahman, Sabtu, dikutip dari resmi Kemenag.

Hal senada juga disampaikan Kasi Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal.

Ia menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan jemaah saat beraktivitas di tengah cuaca panas di Makkah.

"Pertama, jangan lupa membawa dan menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti payung, topi, kacamata, dan masker saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari," kata Jamal saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Kedua, jemaah haji diimbau minum air yang cukup.

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lagi, Abu Vulkanik Membubung Ribuan Meter Minggu Dini Hari

"Jangan tunggu haus. Minum sesering mungkin. Kalau perlu minum oralit agar elektrolitnya cepat terganti," tutur Jamal.

Ketiga, jemaah membawa semprotan air bila beraktivitas di luar ruang.

Semprotan tersebut, untuk membasahi bagian tubuh yang terpapar sinar matahari.

Keempat, jangan beraktivitas berlebihan terutama jalan kaki di siang hari.

"Misalnya, jangan memaksakan umrah di siang hari. Ini bisa berakibat fatal jika dipaksakan," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan cuaca Arab Saudi dalam kondisi panas apalagi ketika puncak Haji.

Baca juga: Masa Tunggu Haji Tahun Ini di Kabupaten Solok Sumbar Capai 24 Tahun

Menag mengimbau kepada calon jamaah haji 2024 untuk menyiapkan fisik saat melaksanakan ibadah Haji nantinya.

“Cuaca sangat panas. Hari ini (7/5/2024), 40 derajat. Ini belum puncak."

"Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat,” kata Yaqut Cholil di Makkah, Selasa (7/5/2024), dikutip dari Kemenag.go.id.

Pemerintah Pantau Kesehatan Jemaah Haji

Adapun persiapan jelang pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 yang dilakukan pemerintah, satu di antaranya Kemenkes memantau kesehatan jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit(komorbid).

Seperti hipertensi, diabetes dan jantung.

Pemantauan kesehatan tersebut, dibagi dalam sejumlah kategori risiko, yakni tinggi, sedang, dan rendah.

Baca juga: Terbagi 2 Kloter, Calon Jemaah Haji Kabupaten Solok Sumbar Akan Berangkat 29 dan 31 Mei

Jemaah Calon Haji Indonesia saat berada di Makkah Almukaramah, Sabtu (25/5/2024). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau agar pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah yang telah tiba di Makkah dilakukan setelah cukup beristirahat. (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN UMAR/MCH 2024)
Pengelompokkan kategori risiko kesehatan ini, tidak hanya bagi jemaah lanjut usia atau lansia, melainkan jemaah haji lain yang bukan lansia dan memiliki komorbid.

Sebanyak 30 orang teratas di tiap kloter yang masuk kategori risiko tinggi menjadi kelompok prioritas.

Kepala Puskes Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo, mengatakan mereka yang termasuk kategori jemaah prioritas harus dimonitor kesehatannya secara rutin, yakni minimal dua hari sekali.

Dalam monitoring kesehatan ini, petugas kesehatan akan melakukan pengecekan tensi darah. Mereka juga harus minum obat secara teratur.

Baca juga: Terbagi 2 Kloter, Calon Jemaah Haji Kabupaten Solok Sumbar Akan Berangkat 29 dan 31 Mei

Puskes Haji Kemenkes sudah mengimbau jemaah haji membawa obat rutin pribadi ke Tanah Suci, Mekkah sejak masih berada di Indonesia.

“Jadi, kami anjurkan sejak saat menjelang berangkat. Kami sudah sampaikan semua ke petugas kesehatan, pokoknya jangan lupa jemaah yang sudah rutin minum obat untuk membawa obat rutinnya selama kebutuhan 40 hari di Tanah Suci,” kata Liliek, Kamis (23/5/2024).

Selain itu, jemaah diingatkan agar selalu membawa obat-obatan pribadi di tas kecil selama beraktivitas ibadah di Tanah Suci.

Dalam kondisi darurat, jemaah haji yang lupa membawa obat pribadinya, Kemenkes menyediakan obat dan perbekalan kesehatan lainnya.

Obat-obatan juga tersedia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved