Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Warga Temukan Paha Bagian Tubuh Korban Bencana Banjir Bandang di Limo Kaum Tanah Datar Sumbar
Proses pencarian warga hilang akibat banjir bandang yang menerjang Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar terus dilaku..
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, TANAH DATAR - Proses pencarian warga hilang akibat banjir bandang yang menerjang Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar terus dilakukan, Senin (13/5/2024).
Saat pencarian salah satu warga menemukan paha bagian tubuh dari korban banjir bandang.
“Tadi ditemukan paha orang dewasa di belakang Masjid Al Ikhlas,” ucap Ketua Pemuda Jorong Dusun Tuo, Ofri.
Dikatakannya, paha itu terlihat dalam tumpukan lumpur saat ditarik ternyata hanya paha saja tidak dengan bagian tubuh lainnya.
Paha itu telah di bawa ke Rumah Sakit Hanifah Batusangkar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Ketua Pemuda Nagari Limo Kaum, Husein mengatakan korban hilang ada delapan orang di Nagari Dusun Tuo.
“Data sementara korban hilang ada delapan orang, dua ditemukan meninggal, satu orang luka berat, selebihnya masih dalam pencarian,” pungkasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: 43 Orang Meninggal Dunia Akibat Lahar Dingin Marapi Sumbar, 15 Dalam Pencarian
43 Orang Meninggal, 15 Hilang
Jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan lahar dingin di yang terjadi di sekitar gunung Marapi, Sumbar, Sabtu (11/5/2024) terus bertambah.
Data yang dihimpun Kantor SAR atau Basarnas Padang, sampai Senin (13/5/2024) pukul 13.00 WIB total korban kini mencapai 43 orang.
Dengan rincian 19 korban di Agam, 14 orang di Tanah Datar, delapan orang di Padang Pariaman, dua orang di Padang Panjang.
Dari 43 korban meninggal tersebut, teridentifikasi 38 orang dan belum teridentifikasi lima orang
Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan pada hari ini sampai pukul 13.00, tim SAR gabungan berhasil menemukan 6 korban lagi, dua di antaranya telah diidentifikasi oleh keluarganya.
"Empat korban lainnya belum teridentifikasi, dan telah dibawa satu ke RS Bhayangkara dan tiga korban ke RSUD Batusangkar," kata Abdul Malik.
Ia menjelaskan korban ditemukan di dua lokasi, yakni 5 korban di Kabupaten Tanah Datar dan 1 korban di Sungai Batang Anai, Padang Pariaman.
Baca juga: Pertemuan Gubernur dan Kepala BMKG, Masyarakat Sumbar Diminta Jauhi Zona Merah Banjir Longsor
"Sampai pukul 13.00 WIB, total korban yang telah meninggal dunia berjumlah 43 orang, masih dicari 15 orang, yakni 12 di Tanah Datar dan tiga di Agam ," katanya.
Abdul Malik menambahkan pencarian masih berlangsung, tim gabungan terus berusaha melakukan pencarian di berbagai sektor yang telah ditentukan.
Selain itu, pencarian dibantu Basarnas Pekanbaru yang mengirimkan dua tim tambahan, dan tim lainnya dari Basarnas Mentawai serta Jambi akan segera bergabung.
Menurutnya, tantangan pencarian korban karena luasnya area yang terdampak membutuhkan lebih banyak peralatan dan sumber daya yang kompeten.
Cerita Liza Kehilangan Keluarga
Liza, lama berada di perantauan. Kini, ia pulang kampung bersama suaminya melihat ibu mertua dan ponakan.
Kepulangannya ke kampung halaman di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar, bersamaan dengan terjadinya banjir bandang di daerah itu.
Tangis Liza tak terbendung ketika ia mendapati rumah mertuanya yang terletak tepat di depan Masjid Al Ikhlas sudah bobrok.
Puing bangunan kotor dipenuhi lumpur, banyak orang yang bekerja membersihkan material banjir bandang itu.
Ia sempat berharap rumah mertuanya tak terdampak parah. Namun, semua hanya tinggal harapan.
“Seketika tiba semua tampak seperti danau kecil,” ujar Liza.
Kemudian Liza bersama suaminya berusaha mencari keberadaan ibu mertuanya setelah air surut.
“Air mulai surut tapi kami tak bisa masuk ke dalam rumah karna sudah penuh sekali dengan tanah,” ucapnya.
Dikatakan Liza, saat terjadi banjir bandang di dalam rumah mertuanya itu juga terdapat ponakan dan cucunya.
Baca juga: Usai Laporkan Data Jumlah Korban Sementara, Mahyeldi Ajak Masyarakat Sumbar Shalat Gaib Berjamaah
Ibu mertuanya bernama Ummi Raisa (101) serta ada empat orang lain yakni Tia, Nazwa, Lativa dan Gavin.
“Sampai sekarang mereka belum ditemukan, entah masih tertimbun di rumah atau banjir membawa mereka ke tempat lain,” ungkapnya dengan air mata berlinang.
Ia mengatakan proses evakuasi masih terus dilakukan berbagai macam puing sudah dibersihkan satu persatu namun belum ada tanda dari mereka.
“Saya cuma berharap mereka cepat kembali dan bertemu kami lagi,” pungkasnya.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News
Pemkab Agam Usulkan Ratusan Bantuan Rumah bagi Korban Banjir Lahar Dingin, Pembangunan Bertahap |
![]() |
---|
BPBD Agam: Bantuan Rehab Rumah untuk Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar dalam Proses |
![]() |
---|
5 Bulan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar Berlalu, Bantuan dari Presiden Tak Kunjung Cair |
![]() |
---|
Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Ombudsman: Korban Tagih Janji-Janji Pemerintah |
![]() |
---|
Mulai Bisa Dilalui 21 Juli, Perbaikan Jalan Padang-Bukittinggi Lembah Anai Baru 40 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.