Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Material Kayu dan Bebatuan Masih Berserakan Pasca Banjir Lahar Dingin di Bukik Batabuah Agam Sumbar

Sejumlah material masih berserakan pasca banjir lahar dingin yang terjadi di Bukik Batabuah, tidak hanya lumpur, tapi juga bebatuan dan batang-batang

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rizka Desri Yusfita
Fb Tribunpadang
Sejumlah material masih berserakan pasca banjir lahar dingin yang terjadi di Bukik Batabuah. 

TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah material masih berserakan pasca banjir lahar dingin yang terjadi di Bukik Batabuah.

Banjir lahar dingin membawa beragam material, tidak hanya lumpur, tapi juga bebatuan dan batang-batang pohon berukuran cukup besar.

Pantauan TribunPadang.com, Senin (13/5/2024) di sekitar Surau Kasiak An Nur, Bukik Batabuah, petugas gabungan mulai membersihkan material banjir menggunakan alat berat.

Selain itu, juga melakukan pengerukan sedimentasi guna menormalisasi aliran sungai.

Baca juga: Warga Padati Lokasi Banjir Lahar Dingin Sumbar di Bukik Batabuah, Petugas: Jangan Halangi Jalan

Warga Padati Lokasi

Pascabanjir lahar dingin Marapi Sumbar, warga memadati lokasi untuk menyaksikan pencarian korban akibat bencana itu, Senin (13/5/2024).

Pantauan TribunPadang.com di Bukik Batabuah, Agam, warga cukup ramai hingga memenuhi badan jalan.

Sesekali petugas meminta warga agar tidak menghalangi jalan.

"Pak, Buk, yang di tengah kosongkan. Mobil mau lewat, di pinggir ya, tengah-tengah (jalan) jangan diisi," ucap petugas di lokasi.

Ratusan Bangunan dan KK Terdampak

Bencana banjir lahar dingin kembali terjadi di kawasan Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (11/5/2024).

Akibatnya, ratusan bangunan dan ratusan Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan data sementara bangunan yang terdampak sekitar 100 lebih.

"Kira-kira ada ratusan, bangunan yang terdampak. Sementara itu puluhan bangunan yang terbawa banjir lahar dingin," katanya, Minggu (12/5/2024).

Sementara itu, menurut Firdaus, total warga yang terdampak lebih dari 100 KK.

"Saat ini tim gabungan masih mencari jika ada tambahan korban, tapi mudah-mudahan tidak ada lagi," harapnya.

Firdaus menyebutkan, ratusan warga yang terdampak saat ini diungsikan ke beberapa fasilitas umum, seperti ke sekolah-sekolah dan musala serta ke rumah saudara masing-masing.

Ia juga menyebutkan warga yang mengungsi juga sangat membutuhkan bantuan.

"Warga juga sangat membutuhkan bantuan, seperti bahan pokok, obat-obatan dan lain sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya Firdaus mengungkapkan penyebab banjir lahar dingin yang terjadi, Sabtu (11/5/2024) malam.

Menurutnya, penyebab banjir lahar dingin ialah karena aliran air sungai yang tertutupi oleh dua tiang penyangga.

Kemudian dipenuhi material lumpur dan kayu, lalu meluap.

"Penyebab dan lokasinya masih sama. Banjir yang kali ini lebih parah daripada sebelumnya, lebih banyak yang hancur, bahkan ada korban meninggal dunia," katanya. (*)

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved