BPOM Bersama DPR RI Edukasi Masyarakat Tentang Bahan Berbahaya Melalui Program KIE

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang bersama Komisi IX DPR RI melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Suasana kegiatan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) obat dan makanan kepada ratusan masyarakat di Aula Kampus UNP Bukittinggi, Sabtu (30/3/2024) 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang bersama Komisi IX DPR RI melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) obat dan makanan kepada ratusan masyarakat di Aula Kampus UNP Bukittinggi, Sabtu (30/3/2024).

PFM Muda Substansi Informasi dan Komunikasi  BPOM di Padang, Yon Firman mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut dalam rangka mengedukasi masyarakat agar terhindar dari bahan pangan yang berbahaya.

"Karena memang banyak keluhan dan kekeliruan, kemudian perlu pengetahuan kita tingkatkan, banyak masyarakat yang menggunakan bahan pangan yang berbahaya," katanya.

Anggota DPR RI Komisi IX, Ade Rezki Pratama mengatakan agar masyarakat lebih cerdas dan teliti sebelum membeli dan mengkonsumi makanan, obat dan kosmetik yang diperoleh di pasaran.

Baca juga: Ribuan Honorer di Bukittinggi akan Terima Tunjangan Kesejahteraan Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H

"Saat ini banyak beredar makanan, obat dan kosmetik mengandung bahan berbahaya yang mudah didapatkan dari media sosial, kami imbau warga untuk selektif sebelum mengkonsumsi, ikuti aturan BPOM," ujarnya.

"Kadang ini menjadi langkah bisnis dari penjual yang kurang bertanggungjawab dengan menarik konsumen di medsos, akibatnya banyak warga yang tertipu kemudian terkena dampak negatif," sambungnya.

Konsumen banyak terpedaya oleh iklan dan harga produk yang dijual di medsos, sehingga banyak diantara mereka yang mengalami gangguan kesehatan.

Sementara itu, PFM Ahli Muda BPOM di Payakumbuh, Hulda S menjelaskan cara pertama  mengonsumsi pangan yang aman adalah dengan menggunakan 'Cek Klik' yaitu dengan cek kemasan produk, cek label, cek izin edar dan kedaluarsa produk.
 
"Ketika membeli suatu produk pangan, cek dulu label, kemasan, ijin edar dan lainnya agar terjamin keamanannya, jangan sampai membeli produk yang telah kedaluarsa karena dapat membahayakan kesehatan," katanya.

Baca juga: Jaga Kestabilan Harga Sembako, Pemko Bukittinggi akan Gelar Gerakan Pangan Murah di Lapangan Kantin

Kemudian, tips agar terhindar dari obat palsu, katanya adalah dengan membeli di apotek resmi yang telah memiliki izin, periksa kondisi kemasan obat dan perhatikan logo obat, serta tanyakan informasi penting mengenai obat tersebut kepada apoteker.

"Paling penting adalah jangan tergoda dengan harga obat yang murah," ujarnya.

Sedangkan, tips memilih kosmetik yang aman adalah dengan mengecek kemasannya, kemasan produk kosmetik, kata dia haruslah dalam kondisi yang baik, jangan gunakan kosmetik yang sudah rusak kemasannya, berubah warna dan bentuk.
 
"Gunakan kosmetik sesuai dengan petunjuk, kalau perlu dites dulu di bagian tangan apakah terdapat alergi atau tidak," jelasnya.

Oleh karena itu, dengan sosialisasi masyarakat dapat ikut serta mengawasi obat, produk pangan maupun kosmetik yang beredar, sehingga ke depannya dapat lebih selektif dalam memilih produk-produk yang akan dipakai maupun dikonsumsi. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved