Penelitian dan Pengabdian
UNP Berdayakan Petani Tebu Nagari Talang Babungo Lewat Inovasi Pengolahan Pasca Panen
Universitas Negeri Padang (UNP) terus memperlihatkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program pengabdian
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK – Universitas Negeri Padang (UNP) terus memperlihatkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat.
Salah satu kegiatan terbaru dilakukan di Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar pada Jumat (23/8/2025), dengan menyasar petani tebu setempat.
Tim pengabdian UNP menggelar pelatihan intensif pengolahan pasca panen dan pengemasan tebu, yang diikuti oleh 25 petani dari Kelompok Tani Lestari.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wali Nagari Talang Babungo, Hafizur Rahman, yang menyampaikan apresiasi terhadap dukungan nyata dari kalangan akademisi.
Ketua Tim Pengabdian, Dr. Vauzia, M.Si, menjelaskan bahwa kondisi ekonomi petani tebu di Talang Babungo masih cukup memprihatinkan.
“Pendapatan rata-rata petani di sini hanya sekitar Rp1,5–2,5 juta per bulan, masih jauh di bawah UMR Sumbar. Karena itu, kami tidak hanya bicara soal peningkatan produksi, tapi juga transformasi cara pandang petani agar tebu bisa menjadi sumber ekonomi berkelanjutan,” ungkapnya kepada TribunPadang.com.
Dr. Vauzia menegaskan, program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk memperbaiki rantai nilai produk tebu di daerah.
Dalam kegiatan ini, UNP menghadirkan Dr. Sri Mutiar, S.Pt, M.Pi, pakar Teknologi Industri Pertanian, yang menjadi narasumber utama.
Ia memaparkan teknik-teknik baru dalam pengolahan tebu, mulai dari pasca panen hingga cara pengemasan modern.
Menurutnya, Talang Babungo memiliki potensi geografis luar biasa untuk menghasilkan tebu berkualitas tinggi.
“Daerah ini berada di ketinggian 900–1.200 meter dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2.100 mm per tahun. Kondisi ini sangat ideal untuk budidaya tebu premium. Namun sayangnya, potensi ini belum dimanfaatkan maksimal karena keterbatasan pengetahuan dalam pengolahan pasca panen,” jelasnya.
Salah satu inovasi penting dari program ini adalah konsep zero waste, yaitu pemanfaatan seluruh bagian tebu agar tidak ada yang terbuang.
Dari batang hingga ampas, semua bisa dijadikan produk bernilai ekonomi.
Petani diajarkan memproduksi berbagai olahan, seperti gula cetak tradisional, gula semut organik yang diminati pasar premium, sirup tebu komersial, hingga kemasan ramah lingkungan dari ampas tebu.
Selain itu, tim pengabdian juga memperkenalkan mesin Continuous Band Sealer FRD-1000LW, alat penyegel kemasan otomatis dengan sistem konveyor berkelanjutan. Mesin ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga standar higienitas produk petani.
Advertorial
UNP Berdayakan Petani Tebu
Nagari Talang Babungo
Universitas Negeri Padang
Kabupaten Solok
Provinsi Sumatera Barat
penelitian dan pengabdian
| Guru PJOK di Padang Siaga Cedera, UNP Gelar Pelatihan P3K |
|
|---|
| Dosen UNP Latih Pedagang Bika dan Pinyaram Kayu Tanam Bikin Konten Digital untuk Tingkatkan Omzet |
|
|---|
| PKM UNP Dorong UMKM Maninjau Agam Naik Kelas Lewat Manajemen Usaha dan Inovasi Kemasan |
|
|---|
| Dosen Pendidikan IPA UNP Laksanakan PIPN untuk Tingkatkan Kompetensi Guru IPA SMP di Kota Padang |
|
|---|
| Dosen UNP Gelar Pelatihan Digitalpreneur untuk UMKM di Nagari Koto Rantang Agam |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.