Kabupaten Solok

Pengakuan Ketua DPRD Solok 3 Tahun Tak Dikasih Rumah Dinas dan Pengamanan, Cuma Diberi Mobil

Viral di media sosial Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra sebut tidak diberikan fasilitas keamanan dan protokoler dari pemerintah

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rahmadi
ist
Viral di media sosial Ketua DPRD Solok Dodi Hendra keluarkan pisau saat pimpin rapat di Gedung DPRD Solok, Kamis (29/3/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Viral di media sosial Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra sebut tidak diberikan fasilitas keamanan dan protokoler dari pemerintah daerah selama menjabat sebagai Ketua DPRD Solok.

Hal tersebut disampaikan Dodi Hendra saat DPRD Solok sedang gelar rapat paripurna, Kamis (28/3/2024).

Saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Dodi Hendra mengaku selama tiga tahun menjabat sebagai Ketua DPRD Solok hanya mendapat fasilitas mobil dinas.

"Hanya itu yang saya dapat, fasilitas lain tidak ada saya terima sama sekali," ujar Dodi, Jumat (29/3/2024).

Dodi turut mempertanyakan mengapa dirinya juga tidak bisa memakai fasilitas rumah dinas sebagai Ketua DPRD Solok.

Baca juga: Jelang Lebaran, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Gelar Operasi Pasar Murah

"Sampai saat inipun fasilitas seperti rumah dinas tidak jelas bagaimana kabarnya," tutur Dodi.

Dodi menyebutkan, bukan hanya fasilitas pribadi yang tidak ia terima, fasilitas pengamanan dan protokoler untuk DPRD Solok urung diterima.

"Makanya ada kejadian seperti waktu lalu tiba-tiba ada orang mengamuk saat DPRD Solok sedang rapat karena tidak ada pengamanan sama sekali," terang Dodi.

Dodi menyayangkan sikap dari beberapa dinas terkait yang harusnya melaksanakan tugas pengamanan dan protokoler.

"Sangat disayangkan ya, tapi mau bagaimana lagi, gejolak di Kabupaten Solok memang seperti sekarang," pungkas Dodi.

Baca juga: Pemkab Solok Selatan Salurkan Bantuan untuk Korban Musibah Banjir dan Longsor Pesisir Selatan

Keluarkan Pisau saat Sidang

Viral di media sosial Ketua DPRD Solok Dodi Hendra keluarkan pisau saat pimpin rapat di Gedung DPRD Solok, Kamis (29/3/2024).

Dalam video yang beredar, Dodi mengaku hanya untuk keamanan dirinya karena tidak adanya pengamanan bagi DPRD Solok saat melaksanakan kegiatan.

Dilansir dari akun @reporter.minang, Dodi tidak hanya memperlihatkan pisau, Dodi juga terdengar membahas perkara hukum, dan menyebut kata-kata 'monyet dan goblok' saat berbicara. 

Dalam bicaranya di sidang dia juga membahas soal perdamaian, kemudian menyinggung soal keamanan dirinya.

"Asal tahu Pak Ustadz, hari ini saya bawa pisau kesini, keamanan saya disini tidak dikasih sama protokoler," katanya sambil mengeluarkan pisau.

Baca juga: Jelang Lebaran, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Gelar Operasi Pasar Murah

Saat TribunPadang.com hubungi, Dodi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat terkait video yang beredar dan menekankan agar tidak salah paham.

"Kejadian kemarin malam saat sidang terjadi sebab saya pribadi takut karena kejadian ada orang mengamuk saat anggota DPRD Solok membahas agenda interpelasi pemerintahan Kabupaten Solok," jelas Dodi, Jumat (29/3/2024).

Dodi yang merupakan kader Partai Gerindra itu menyampaikan bahwa keamanan untuk DPRD Solok tidak ada.

"Itu contohnya, ada orang masuk dan mengamuk di dalam gedung DPRD Solok serta mengancam saya dan anggota DPRD Solok yang lain," tutur Dodi.

Dodi menyebutkan, karena tidak ada pengamanan dirinya tidak ada pilihan selain membawa senjata berupa pisau.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata Libur Lebaran di Nagari Alahan Panjang Kabupaten Solok

"Daripada kami mati konyol tentu kami membawa senjata ke dalam ruang sidang," ungkap Dodi.

Dodi mengungkapkan saat pelaksanakaan rapat DPRD Solok kemarin malam, hanya didatangi 6 orang anggota.

"Kebanyakan takut kejadian beberapa bulan yang lalu terulang kembali," pungkas Dodi.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved