Literasi Digital Pasbar

Membangun Hubungan Guru-Murid yang Berkualitas

Sebagai siswa SMA kelas XI yang aktif, saya, Eko Irawan tidak bisa menutup mata terhadap peran penting interaksi antara guru dan murid

Editor: Rahmadi
Dok. Pribadi
Eko Irawan Siswa Kelas XI SMAN 2 Ranah Batahan, Kecamatan Ranah Batahan, Pasaman Barat. 

Oleh: Eko Irawan Siswa Kelas XI SMAN 2 Ranah Batahan, Kecamatan Ranah Batahan, Pasaman Barat

Sebagai siswa SMA kelas XI yang aktif, saya, Eko Irawan tidak bisa menutup mata terhadap peran penting interaksi antara guru dan murid dalam pembelajaran. 

Tidak berbicara berdasarkan pengalam di sekolah pribadi, melainkan dari perspektif siswa secara umum, pengalaman saya, serta pandangan teman-teman sebaya. 

Saya menyoroti betapa vitalnya cara seorang guru mengajar dan berinteraksi dengan muridnya dalam membentuk pengalaman belajar yang positif. 

Namun, dalam perjalanan ini, kami juga menemukan beberapa hal yang menjadi keinginan kami sebagai murid, serta aspek yang kurang kami sukai dari gaya pengajaran seorang guru.

Pertama-tama, mari kita bahas tentang pengaruh cara seorang guru mengajar dan berinteraksi dengan muridnya. Secara langsung, gaya pengajaran seorang guru dapat memengaruhi motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Baca juga: Menyelami Keanekaragaman Budaya di SMA Negeri 2 Ranah Batahan

Guru yang mampu menjelaskan materi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, serta memperhatikan kebutuhan individu siswa, cenderung mendorong minat belajar yang lebih tinggi. 

Interaksi yang positif antara guru dan murid juga dapat menciptakan lingkungan kelas yang nyaman dan mendukung, di mana siswa merasa dihargai dan didukung dalam proses belajar mereka.

Namun, di sisi lain, ada beberapa hal yang menjadi keinginan kami sebagai siswa terkait cara guru mengajar dan berinteraksi dengan kami. 

Salah satunya adalah keinginan untuk lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Terkadang, kami merasa bahwa pembelajaran masih terlalu berpusat pada guru, sehingga kami kurang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif atau berkontribusi dalam pembelajaran. 

Kami juga menginginkan lebih banyak variasi dalam metode pengajaran, agar pembelajaran tidak monoton dan lebih menarik. Tidak hanya itu, kami juga mencatat beberapa hal yang kami tidak sukai dari gaya pengajaran salah seorang guru. Salah satunya adalah ketidakmampuan beberapa guru untuk memahami kebutuhan dan minat siswa secara individual.

Baca juga: Begitu Sulitnya Kehidupanku Seorang Anak Nelayan

Terkadang, kami merasa bahwa pendekatan yang diterapkan oleh seorang guru tidak sesuai dengan gaya belajar kami. Sehingga dapat mengakibatkan rasa frustasi dan kebingungan. Selain itu, kami juga kurang menyukai gaya pengajaran yang terlalu otoriter atau dominan, dimana siswa tidak diberi ruang untuk berekspresi atau berpendapat.

Oleh karena itu, dalam membangun hubungan guru-murid yang berkualitas, penting bagi para pendidik untuk memperhatikan pandangan dan kebutuhan siswa. Guru perlu memperhatikan variasi dalam gaya belajar siswa, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga perlu membuka diri terhadap umpan balik dari siswa dan bersedia untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Sebagai siswa, kami juga sangat paham bahwa tingkat intelektual kami berbeda-beda, kemampuan kami dalam menangkap pembelajaran juga bervariasi. 

Dengan demikian menimbulkan tantangan tersendiri bagi guru-guru berpikir dan menemukan strategi jitu, bagaimana caranya agar kami semua dapat menerima pembelajaran dengan baik dan sempurna. Justru dengan tantangan ini kami berharap bapak dan ibu guru semakin bersemangat mendidik dan mengayomi kami.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved