BERITA POPULER PADANG

POPULER PADANG: Dampak Banjir 7 Maret 2024 dan Tongkrongan Muda-mudi Dibubarkan Satpol PP

Berita populer Padang dampak banjir 7 Maret 2024 dan tongkrongan muda-mudi dibubarkan Satpol PP.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Satpol PP Padang
Satpol PP saat membubarkan tongkrongan muda-mudi salah satu rumah kos karena meresahkan warga di Kawasan AR Hakim, Minggu (17/3/24) dini hari. 

TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Padang selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.

Ada berita tentang dampak banjir 7 Maret 2024 dan tongkrongan muda-mudi dibubarkan Satpol PP.

Simak berita selengkapnya:

1. Dampak Banjir 7 Maret di Padang, 7,25 Hektare Sawah Gagal Panen

Sebanyak 7,5 hektare lahan sawah gagal panen akibat banjir yang melanda Kota Padang pada 7 Maret 2024.

Dinas Pertanian Kota Padang mencatat, berdasarkan informasi dari tiga Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Padang, sebanyak 7,25 hektare sawah di Padang gagal panen.

"Iya, ada 7,25 hektare sawah yang terdampak banjir kemarin dan mengakibatkan gagal panen," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani dilansir dari Diskominfo Padang, Minggu (17/3/2024).

Baca juga: Jadi Kandang Semen Padang FC, Stadion Haji Agus Salim bakal Direnovasi Sesuai Standar Liga 1

Tiga BPP mencatat, sawah paling luas terdampar banjir yakni di Kecamatan Koto Tangah. Sebanyak 2 hektare sawah milik warga urung panen.

Kemudian di Kecamatan Lubuk Begalung seluas 1,75 hektare. Pauh 1,25 hektare. Selanjutnya sawah di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 1,25 hektare.

Sementara di Kecamatan Kuranji seluas 0,75 hektare, dan Kecamatan Lubuk Kilangan seluas 0,25 hektare.

"Sawah di enam kecamatan itu gagal panen," ungkap Yoice.

Yoice menyebut, akibat banjir tersebut, petani mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

"Kerugian ditaksir mencapai Rp65.975.000,-," ungkapnya.

Baca juga: Olah "Sampah Jadi Emas" PPST Unand Hasilkan 53 Kepingan Emas Program Nabuang Sarok PT Semen Padang

Kadis Pertanian mengimbau kepada petani yang terdampak banjir untuk menjadi peserta Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). Melalui asuransi ini, petani hanya membayar Rp36.000/ha permusim tanam.

"Petani yang ikut asuransi, apabila terjadi banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), akan bisa mengklaim asuransinya Rp6 juta perhektare permusim tanam," ujarnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved