Liga 2

Hujan Flare dan Kembang Api di Final Liga 2, CEO Semen Padang FC: Sangat Memalukan dan Mengecewakan

Hujan flare hingga kembang api di laga final Leg 2 Liga 2 musim 2023/ 2024 antara Semen Padang FC kontra PSBS Biak sangat memalukan menurut manajemen

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Hujan flare dan kembang api terjadi di pertandingan final Leg 2 Liga 2 Indonesia musim 2023/ 2024 antara Semen Padang FC kontra PSBS Biak yang berkesudahan dengan skor 0-3, Sabtu (9/3/2024) malam 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hujan flare hingga kembang api di laga final Leg 2 Liga 2 musim 2023/ 2024 antara Semen Padang FC kontra PSBS Biak sangat memalukan menurut manajemen tim.

Hal tersebut diungkapkan CEO Semen Padang FC Win Bernadino kepada TribunPadang.com, Senin (11/3/2024).

"Pertama, kejadian tersebut sangat memalukan menurut kami dari manajemen, sepanjang musim kita dijadikan contoh bagi yang lain, saya juga bicara ke media ke federasi, bisa dijadikan contoh yang baik, patuh aturan," ujar Win.

"Di malam itu sangat berbeda yang kita lihat, ini menjadi kekecewaan yang sangat mendalam bagi kita semua menurut kami, karena yang terdampak sangat banyak, flare hingga kembang api, terdampak ke pertandingan yang di setop," lanjutnya.

Win mengatakan, akibat kejadian sekitar menit 80 laga berjalan itu berdampak kepada sesama suporter hingga sejumlah player escort (anak-anak yang mendampingi pemain memasuki lapangan jelang laga).

Baca juga: Liga 1 Musim Depan Berisi Wakil Seluruh Pulau, Semen Padang FC Satu-satunya dari Sumatera

Kata Win, sejumlah player escort menangis terkena asap. Di satu sisi, korban pingsan dan sakit juga dialami sesama suporter.

Menurutnya, kejadian di laga final itu betul-betul menjadi contoh yang tidak baik bagi persepakbolaan Indonesia.

"Kami manajemen, tim pelatih dan pemain sangat kecewa sekali dengan kejadian seperti ini. Ini menjadikan pandangan negatif orang lain kepada Semen Padang FC. Ini sangat merugikan, baik materil dan inmateril," ujar Win lagi.

Di samping itu, CEO Semen Padang FC bilang hingga kini pihaknya tidak berkomunikasi dengan kelompok suporter terkait hujan flare hingga kembang api di laga final itu.

Baca juga: Semen Padang FC Takluk di Final, Delfiadri dan Rosad Ucapkan Selamat ke PSBS Biak yang Juarai Liga 2

"Engga, menurut saya sudah tidak perlu juga, dan mungkin harus ada tindakan tegas, dari kami juga memikirkan, kalau pertandingan tanpa penonton sanksinya, mendingan kita tak berkandang di Padang, untuk apa juga, malah stadion belum jelas pengelolaannya, dengan kondisi stadion saat ini tak lolos verifikasi," pungkasnya.

Diketahui, hujan flare hingga kembang api terjadi di laga leg 2 Indonesia musim 2023/2024 antara Semen Padang FC kontra PSBS Biak yang berlangsung di GOR Haji Agus Salim Padang, Sabtu (9/3/2024) malam.

Hujan flare dan kembang api itu dinyalakan suporter sekitar menit 80'. Akibatnya, pertandingan dihentikan.

Flare hingga petasan itu tampak berasal dari tribun utara dan selatan.

Saat itu di tribun utara (tribun The Kmers) dan selatan (tribun Spartacks dan Ultras West Sumatera) tampak merah menyala.

Baca juga: Link Live Streaming Malut United vs Persiraja Perebutan Peringkat 3 Liga 2, Kick Off Pukul 15.00 WIB

Sesaat, markas Semen Padang FC; GOR Haji Agus Salim diselimuti asap. Sejumlah suporter juga tampak memasuki lapangan hingga kemudian diamankan oleh Stewart dan pihak keamanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved