Harimau di Agam

Harimau Sumatera Kembali Terkam Ternak Warga di Limau Panjuik Agam

Seekor kerbau milik Asrial (47), warga Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diterkam ..

|
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Seekor kerbau milik Asrial (47), warga Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diterkam binatang buas yang diduga harimau Sumatera pada Jumat (8/3/2024) dini hari. 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Seekor kerbau milik Asrial (47), warga Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diterkam binatang buas yang diduga harimau Sumatera pada Jumat (8/3/2024) dini hari.

Kapolsek Palembayan, Iptu Alwizi Safriadi, mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Kerbau yang diterkam mengalami luka parah dan mati.

"Akibat dari kejadian itu kerbau warga mati dengan kerugian yang dialami Rp 25.000.000," kata Alwizi dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Banjir Bandang Hantam Surantiah Pesisir Selatan, 10 Orang Hilang: 2 Ditemukan Tak Bernyawa

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kerbau milik Asrial diikat di sebuah kandang di pinggir hutan. Sekitar pukul 03.00 WIB, Asrial mendengar suara keributan dari kandang.

Ketika Asrial keluar untuk memeriksa, ia melihat kerbaunya sudah tergeletak di tanah dengan luka parah di bagian leher dan perut. Asrial menduga kerbaunya diterkam oleh harimau.

Alwizi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Agam untuk menangani kejadian tersebut.

Sebelumnya, BKSDA Agam bersama Polsek Palembayan dan Tim PAGARI (Patroli Anak Nagari) telah melakukan patroli dan memasang kamera trap di lokasi yang disinyalir sebagai tempat perlintasan harimau Sumatera.

Patroli tersebut dilakukan pada Rabu (6/3/2024) di dua titik berbeda dengan melibatkan 17 orang anggota.

Pada patroli tersebut, tim menemukan beberapa jejak harimau, babi hutan, dan tapir. Tim juga memasang satu kamera trap di daerah Hulu Aia, tempat pertama ditemukannya jejak harimau.

Alwizi mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan ketika pergi ke hutan karena hewan buas yang diduga harimau Sumatera itu belum berhasil ditangkap dan masih berkeliaran.

"Ini sudah lebih dari satu ternak warga yang diterkam harimau, makanya tingkatkan kewaspadaan," imbaunya.

BKSDA Agam akan terus melakukan patroli dan monitoring di lokasi kejadian untuk memastikan keberadaan harimau Sumatera.

BKSDA juga mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di hutan pada malam hari untuk menghindari potensi konflik dengan harimau.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved