BPS Sumbar: Nilai Tukar Petani Naik 1,05 Persen, Harga Gabah Kering Panen Naik 4,55 Persen

Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat Februari 2024 sebesar 117,71 atau naik 1,05 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi saat..

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Nandito Putra
Ilustrasi - Petani sedang menyemprotkan pestisida di ladang bawang merah di Jorong Rimbo Data, Nagari Sungai Nanam, Kabupaten Solok, Kamis (14/6/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat Februari 2024 sebesar 117,71 atau naik 1,05 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi saat harga beras melonjak dalam beberapa minggu belakangan.

"Peningkatan NTP dikarenakan peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 2,20 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 1,14 persen," kata Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, Jumat (1/3/2024).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan harga–harga di perdesaan di seluruh kabupaten (kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai) di Sumatera Barat pada Februari 2024, NTP Sumatera Barat mengalami peningkatan dibanding Januari 2024 sebesar 1,05 persen, yaitu dari 116,49 menjadi 117,71.

Hal ini disebabkan karena peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 2,20 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 1,14 persen.

"Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Februari 2024 pada empat subsektor mengalami peningkatan, yakni subsektor tanaman pangan (0,51 persen), subsektor hortikultura (4,87 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,65 persen), dan subsektor peternakan (0,07 persen), sedangkan satu subsektor mengalami penurunan, yaitu subsektor perikanan sebesar 1,45 persen," katanya.

Kemudian, pada Februari 2024 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 105,96 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 121,34 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 134,89 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 106,43 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 92,52 untuk subsektor perikanan (NTPN).

Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 96,87 dan 89,22.

Baca juga: Tersambar Petir Saat Mancing, 2 Pemuda di Agam Meninggal Dunia, 1 Orang Lemas

"Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani," ungkapnya.

Ia menambahkan NTP salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Selain itu, pada bulan Februari 2024 rata–rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani mengalami peningkatan sebesar 4,55 persen dari Rp7.102,64 per kg (Januari 2024) menjadi Rp7.425,79 per kg (Februari 2024).

Pada bulan Februari 2024 rata–rata harga gabah kualitas GKP di tingkat penggilingan mengalami peningkatan sebesar 4,36 persen dari Rp7.262,95 per kg (Januari 2024) menjadi Rp7.579,97 per kg (Februari 2024).

"Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan yaitu sebesar Rp8.529,00 per kg. Sementara itu, harga terendah berasal dari Kabupaten Pasaman, yaitu sebesar Rp6.350,00 per kg," kata Sugeng Ariyanto.

Sementara di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan yaitu sebesar Rp8.676,00 per kg. Sementara itu, harga terendah berasal dari Kabupaten Pasaman yaitu sebesar Rp6.450,00 per kg. (*)

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

 
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved