Berita Populer
POPULER PADANG: Kereta Api Hantam Minibus dan Aksi Mahasiswa UNP Tuntut Kampus Sikapi Demokrasi
Simak berita populer Padang yang menarik disimak dan telah tayang dalam 24 jam terakhir di laman TribunPadang.com.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak berita populer Padang yang menarik disimak dan telah tayang dalam 24 jam terakhir di laman TribunPadang.com.
Ada berita mobil ringsek tertabrak kereta api di jalur dekat perlintasan Stasiun Tabing-Duku. Beruntung tidak ada korban jiwa namun ada korban luka.
Selanjutnya ada aksi mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di kampus menuntut pimpinan menggelar manifesto sikapi demokrasi. Hal ini dilakukan mengikuti kampus-kampus lain yang sudah dulu menyatakan sikap.
Berita lebih lengkap bisa disimak berikut ini:
1. Mobil Tertabrak KA Minangkabau Ekspres, Pengemudi Alami Luka-luka
Satu unit minibus Toyota Avanza (Veloz) tertabrak Kereta Api (KA) B32 Minangkabau Ekspres, Rabu (7/2/2024).
Asisten Manajer Humas PT KAI Divre II Sumbar, Yudi mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 18:40 WIB di perlintasan liar antara stasiun Tabing-Duku.
Dalam video yang beredar, Mini bus Toyota Avanza (Veloz) warna silver dengan Nopol BD 1532 EX tampak ringsek.
Akibat tabrakan tersebut, pengemudi mengalami luka-luka. "Tidak ada korban jiwa, korban luka satu orang," kata Yudi.
Agar kejadian seperti itu tidak berulang kembali, Yudi menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan raya untuk selalu berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang.
"Kurangi kecepatan, berhenti sejenak, dan pastikan tidak ada kereta yang melintas. Akan lebih baik jika volume pemutaran musik atau radio diperkecil agar dapat mendengar lebih baik suara kereta api jika akan melintasi," katanya.
Selain itu, dahulukan perjalanan kereta api sesuai dengan Undang-Undang 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124 dan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114, serta memperhatikan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 tentang Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api Dengan Jalan.
Baca juga: Mahasiswa Meninggal Tertabrak Kereta Api di Padang, Tim SAR Bantu Evakuasi
"Keselamatan di perlintasan sebidang merupakan tanggung jawab bersama. Kecelakaan sebidang tentu akan memberikan dampak dan kerugian pada kedua pihak, baik dari pengguna jalan raya maupun PT.KAI, yang tidak hanya berupa kerugian materi, tetapi juga jiwa," katanya.
Demi keselamatan bersama, ia juga mengajak membudayakan slogan BERTEMAN, Berhenti, tengok kanan kiri, aman, baru jalan.
2. Puluhan Mahasiswa UNP Tuntut Kampus yang Tak Ikut Suarakan Manifesto atas Kondisi Demokrasi Hari ini
Sekitar 20-an mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) menuntut pihak kampus untuk ikut menyuarakan sikap atau manifesto penyelamatan bangsa, Rabu (7/2/2024) sore.
Aliansi mahasiswa UNP sebelumnya sudah membuat undangan terbuka agar berbagai elemen kampus terlibat menyuarakan keresahan.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNP, Ihsan Afif menyebut sudah mengundang sivitas akademika, namun sesuai jadwal tiada yang berkumpul di depan rektorat.
Ihsan menyebut pihak kampus lalai menyikapi kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.
Sementara, kata dia, puluhan kampus di Indonesia sudah menyatakan sikap penyelamatan bangsa.
"Kami memberi waktu 2x24 jam kepada pihak kampus untuk membersamai kami, kalau tidak kami akan kembali menuntut dengan eskalasi massa yang lebih besar," ujar Ihsan.
Sebelumnya, sekitar pukul 17.00 WIB 20an mahasiswa itu sudah berdiri di depan gedung rektorat dan memulai orasi.
Baca juga: Manifesto Civitas Akademika Unand Desak Presiden Jokowi Hentikan Cawe-Cawe dan Intervensi Politik

Mahasiswa sempat memberi waktu 1x20 menit agar pimpinan kampus keluar dari gedung rektorat.
Mereka kemudian meminta kepada satpam agar bisa diizinkan masuk selama ke rektorat selama lima menit.
Namun, negosiasi antara Presiden BEM dengan satpam tak membuahkan hasil. Mahasiswa hanya diizinkan mendekat hingga depan pintu gedung rektorat.
Diketahui sebelumnya, sivitas akademika Universitas Andalas bersama pegawai dan mahasiswa menyatakan sikap atas kondisi demokrasi yang hari ini dianggap sudah centang parenang.
Terdapat lima tuntutan sivitas akademika Unand:
1. Menolak segala bentuk praktik politik dinasti dan pelemahan institusi demokrasi.
2. Mendesak Presiden Joko Widodo untuk tidak menggunakan kekuasaan yang berpotensi terjadinya segala bentuk praktik kecurangan pemilu.
3. Menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menegakkan aturan netralitas dalam Pemilu, serta menjalankan tugas sesuai amanah Reformasi Konstitusi.
4. Mendesak Pemerintah untuk mengembalikan marwah Perguruan Tinggi sebagai institusi penjaga nilai dan moral yang independen tanpa intervensi dan politisasi elit.
5. Mengajak masyarakat bersikap kritis dan menolak politisasi bantuan sosial untuk kepentingan politik status quo/kelompok tertentu dalam politik elektoral, kekerasan budaya, pengekangan kebebasan berekspresi, berkumpul, dan berpendapat serta penyusutan ruang sipil.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News
POPULER PADANG: Dua Warung Makan Terbakar di Lubeg dan Rencana Pembangunan SMA Negeri di Luki |
![]() |
---|
POPULER SUMBAR: Prosesi Tabuik Piaman 2024 Selesai dan Sistem Buka Tutup Jalan Lembah Anai |
![]() |
---|
POPULER PADANG: Rumah Hanyut saat Banjir dan Truk Terperosok ke Jurang di Sitinjau Lauik |
![]() |
---|
POPULER SUMBAR: 10 Orang HIlang saat Banjir di Pessel dan Harimau Mangsa Ternak Warga di Agam |
![]() |
---|
POPULER PADANG: Tarekat Naqsabandiyah Puasa Mulai 9 Maret dan Kabar Renovasi Stadion Haji Agus Salim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.