Gunung Marapi Erupsi

Masyarakat di Sekitar Gunung Marapi Mulai Keluhkan Efek Abu Erupsi: Batuk dan Sesak Nafas

Warga yang berada di sekitaran Gunung Marapi, tepatnya di Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam mulai mengeluhkan efek dari abu erupsi. Salah seorang wa..

|
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Verasanti, salah seorang warga Nagari Sungai Pua yang di wawancarai setelah melakukan pemeriksaan di Puskesmas, Minggu (14/1/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Warga yang berada di sekitaran Gunung Marapi, tepatnya di Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam mulai mengeluhkan efek dari abu erupsi.

Salah seorang warga Nagari Sungai Pua, Verasanti mengungkapkan dirinya merasa sesak nafas hingga batuk.

“Mungkin karena abu, jadi terkadang saya merasa sesak nafas dan batuk-batuk, jadi saya melakukan pemeriksaan ke Puskesmas,” ungkapnya saat di wawancarai, Minggu (14/1/2024).

“Kebetulan ada instruksi dari pihak Nagari untuk lakukan pemeriksaan, jadi saya datang untuk memastikan,” sambungnya.

Selain dirinya, Vera juga datang bersama anaknya yang merasakan hal yang sama, yaitu batuk dan terkadang sesak nafas.

Vera mengungkapkan dari hasil pemeriksaan oleh tim dokter, dirinya hanya mengalami batuk biasa dan kondisi paru-paru masih dalam keadaan baik.

“Alhamdulillah kalau paru-paru tadi aman kata dokternya, hanya batuk saja, jadi tadi dikasih obat batuk sama antibiotik saja,” katanya.

Baca juga: Pemkab Agam Lakukan Pemeriksaan Pernafasan Bagi Masyarakat, Antisipasi Efek Abu Erupsi Gunung Marapi

Imran, salah seorang warga Nagari Sungai Pua lainnya juga menyampaikan bahwa ia merasakan keluhan yang hampir sama dengan Vera, yaitu batuk dan sesak nafas.

“Saya rasanya batuk-batuk sama sesak nafas kadang-kadang,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan setelah dilakukan pemeriksaan, dirinya juga dinyatakan batuk biasa dan paru-paru dalam keadaan aman.

Vera dan Imran juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah karena sudah menyediakan fasilitas untuk pemeriksaan.

“Dengan adanya kegiatan pemeriksaan ini tentunya sangat bagus, karena setelah di cek kita tau bagaimana keadaan kita, jadi kita tidak terlalu was-wak terhadap efek dari abu erupsi,” pungkas Vera.

Diketahui, Gunung Marapi pertama kami erupsi sebelum rentetannya hingga saat ini terjadi pada Minggu (3/12/2023).

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi ketika itu mencatat semburan abu vulkanik mencapai tiga kilometer dari puncak gunung.

Sebanyak 24 orang meninggal dunia dalam inseden ini. Mereka semua adalah pendaki gunung yang saat itu tengah beraktivitas di kawasan Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

BKSDA Sumbar ketika itu mencatat 75 pendaki yang naik gunung. Dari total 24 pendaki meninggal itu, 23 orang ditemukan di puncak gunung dan satu orang meninggal di rumah sakit. Sementara 51 orang selamat.

Gunung Marapi pun naik status dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) sejak Selasa (9/1/2024) pukul 18.00 WIB.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved