Kota Padang

TPA Air Dingin Padang Diperkirakan Overload 2026, Pemko Kaji Penggunaan Incinerator

Pemerintah Kota Padang tengah mempersiapkan langkah baru untuk penanganan sampah di Kota Padang, yang jumlahnya rata-rata 650 ton setiap hari..

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
Infopublik
TPA Air Dingin Kota Padang: Pemerintah Kota Padang tengah mempersiapkan langkah baru untuk penanganan sampah di Kota Padang, yang jumlahnya rata-rata 650 ton setiap hari. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Kota Padang tengah mempersiapkan langkah baru untuk penanganan sampah di Kota Padang, yang jumlahnya rata-rata 650 ton setiap hari.

Upaya ini juga menyikapi hampir penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin Padang yang diperkirakan overload pada tahun 2026.

Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar menyampaikan selama ini bank sampah di setiap RT RW di Kota Padang sudah digerakkan dan masih berlanjut.

Bank Sampah diperkirakan mampu mengurangi sampah maksimal sekitar 100 ton per hari.

Langkah lain, dengan membangun teknologi Reduce Derived Fuel (RDF) di TPA Air Dingin.

Bantuan pemerintah pusat ini mampu mengelola sampah kapasitas 200 ton per hari.

Hasil pembakaran sampah akan dipergunakan oleh PT Semen Padang menjadi bahan bakar pengganti batu bara.

Baca juga: DLH Sumbar akan Bangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, Sistem Pengeloalan Beda dengan TPA

Namun pembangunan RDF ini diperkirakan paling cepat selesai pada akhir 2025.

"Kapasitas RDF ini hanya mampu menyedot sampah 200 ton per hari. Sementara sampah kita sudah 650 ton per hari, bank sampah maksimal 100 ton, kita masih over sekitar 300 ton sampah," kata Ekos Albar, saat dihubungi, Jumat (12/1/2024).

Selain itu, Pemko Padang tengah menjejaki sejumlah peralatan baru agar sampah 300 ton tersebut bisa dikelola dengan optimal..

Salah satu peralatan yang cukup menarik kata Ekos Albar ialah Incinerator pembakar sampah.

Incinerator mampu membakar sampah 10 ton per hari, ramah lingkungan, karena tidak ada asap hanya ada abu.

Untuk itu, Pemko Padang berencana melakukan studi banding ke daerah yang telah menggunakan alat tersebut. Di antaranya Purworejo, Malang dan Kutai.

"Konsepnya sampah akan diselesaikan di tempat pembuangan sementara (TPS). Kita ada 148 titik TPS, jika alat ini efektif, Pemko Padang bisa saja memiliki alat ini 10 sampai 15 unit dan ini bisa menjadi salah satu solusi untuk persoalan sampah, apalagi TPA Air Dingin kapasitasnya hampir overload," Katanya.

Ekos Albar menilai incinerator ini efektif dan efisien karena mampu menghemat biaya transportasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved