BIM Ditutup

Puluhan Penerbangan di Bandara Minangkabau Terganggu Akibat Abu Vulkanik Erupsi Marapi

27 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Kondisi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pasca ditutup sementara karena erupsi Gunung Marapi, Jumat (5/1/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN- 27 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terganggu akibat abu vulkanik erupsi Gunung Marapi, Jumat (5/1/2024).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI- Padang; Capt. Megi H. Helmiadi.

"Yang terganggu dan terdampak ada 29 flight (penerbangan) dengan jumlah penumpang kurang lebih 3.817 orang," kata Megi.

Dirincikannya, dari 29 penerbangan yang terdampak itu 14 diantaranya keberangkatan dari BIM. 13 lainnya juga batal, yang rencananya akan menuju BIM.

Sementara itu, dua pesawat lainnya sudah terbang menuju BIM, satu pesawat kembali ke Bandara Soekarno Hatta, dan satu lainnya mendarat di Bandara Kualanamu Sumatera Utara.

Baca juga: Viral Video Asusila di Museum PDRI Lima Puluh Kota, Camat Gunung Omeh: Sedang Kita Cek

Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Capt. Megi H. Helmiadi saat jumpa pers, Jumat (5/1/2024).
Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Capt. Megi H. Helmiadi saat jumpa pers, Jumat (5/1/2024). (Istimewa)

Diketahui, BIM ditutup sementara sejak pukul 10.45 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Langkah itu diambil untuk keselamatan penerbangan.

"Bahwasanya per 10.45 WIB Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup kembali karena alasan sebaran abu vulkanik telah mencapai bandara pada pukul 10.15 WIB," kata Megi.

Ia menjelaskan, keputusan penutupan bandara telah melalui observasi sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.15 WIB dari data VAAC Darwin, Aztem, pilot report hingga paper test didapatkan bahwasanya sebaran abu vulkanik sudah sampai Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

"Oleh karena itu demi keselamatan penerbangan tentunya debu vulkanik bisa mengganggu kinerja mesin pesawat terbang. Kami akan terus melakukan observasi lapangan," kata dia.

Megi melanjutkan, observasi akan terus dilakukan, kalau hasilnya baik sebelum pukul 16.00 WIB BIM bisa dibuka kembali, namun kalau hasilnya masih kurang baik maka penutupan bandara akan dilanjutkan.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved