Harimau di Pasaman

Wali Nagari Ladang Panjang: Kasus Harimau Akhir-akhir Ini Sering Terjadi, Ada yang Lihat Langsung

Wali Nagari Ladang Panjang, Julisman Arif menyampaikan bahwa kasus berkaitan dengan harimau sumatera cukup sering terjadi di daerahnya. Kasus itu mu..

|
Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
tigers-world.com
Harimau Sumatera: Wali Nagari Ladang Panjang, Julisman Arif menyampaikan bahwa kasus berkaitan dengan harimau sumatera cukup sering terjadi di daerahnya. 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Wali Nagari Ladang Panjang, Julisman Arif menyampaikan bahwa kasus berkaitan dengan harimau sumatera cukup sering terjadi di daerahnya.

Kasus itu mulai dari penampakan sosok hewan dilindungi itu oleh warga di ladang dan hutan hingga memangsa ternak.

“Beragam kejadiannya,” katanya Julisman Arif kepada TribunPadang.com, Rabu (3/1/2024).

Dia menuturkan bahwa informasi penampakan satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae itu berdasarkan penyampaian warga kepadanya.

Namun saat ditanya lokasi persis dan waktunya, serta kronologinya, ia tidak begitu mengingatnya dengan detail.

"Ada yang melihat di ladang, ada yang melihat di hutan," ujar Julisman Arif.

"Kita bersyukur tidak ada warga kita yang diserang secara langsung. Sejauh ini baru ternak kita yang menjadi sasarannya," katanya lagi.

Baca juga: Seekor Sapi Mati Diterkam Harimau Sumatera di Pasaman, BKSDA Berencana Pasang Kandang Jebak

Julisman Arif mengimbau kepada warganya agar mengurangi aktivitas di ladang dan hutan untuk sementara waktu hingga benar-benar sudah aman.

Bila ingin keladang, tetap waspada. "Jangan pergi sendirian, dianjurkan agar membawa teman,” ucapnya.

Diketahui pada Selasa (2/1/2024), salah seorang warga sempat mengabadikan penampakan harimau sumatera di Nagari Ladang Panjang.

Harimau itu melintas di kebun sawit dan divideokan oleh warga dari dalam pondok.

Pada hari itu pula, sekitar pukul 13.58 WIB, warga melaporkan bahwa seekor sapi ternak miliknya diterkam hewan buas yang diduga harimau tersebut.

Terpisah, Plh Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Antonius Vevri mengatakan, lokasi konflik ini berada dalam kawasan hutan lindung yang sudah ditanami sawit.

Dia bilang saat ini pihaknya tengah menangani kasus ini dengan menerjunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) yang fokus dalam penanganan kasus satwa liar.

"Mengingat kejadian kemunculan satwa yang sudah berulang-ulang, kemungkinan tim akan melakukan upaya evakuasi dengan menggunakan kandang jebak," pungkasnya.

Soal penanganan awal, Antonius Vevri menyebut pihaknya melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian dari meriam karbit.

Hal ini dilakukan agar satwa tidak mendekati perkebunan dan pemukiman warga.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved