Rani Radelani, Sosok 'Ibu' yang Dipanggil Zhafirah Zahrim dalam Video Viral Pasca Erupsi Marapi

Ia mengaku sangat dekat dengan almarhumah yang sangat menyukai bela diri Silat. Sedangkan orang tua perempuan Ife sudah meninggal dunia pada tahun 2018 yang lalu.

Ife tidak hanya akrab dengan Rani Radelani, namun sudah memanggilnya dengan panggilan Ibu setiap harinya. Kemana Ife akan pergi, selalu meminta izin dengannya.

Bahkan teman-teman Ife yang datang ke rumahnya, juga memanggil Rani Radelani dengan panggil Ibu. Hal itu dikarenakan sedari kecil sudah dekat dengan dirinya.

"Karena bundanya sudah tidak ada, jadi meminta izin pergi ke ibu. Apapun itu, mulai dari pergi sekolah, pergi latihan silat, pergi tanding, dan lainnya," kata Rani Radelani, saat ditemui di rumah duka Rabu (20/12/2023),.

Video viral yang ada di sosmed, dimana Ife memanggil sebutan ibu ditujukan kepada dirinya. Awalnya Ife menghubunginya pada saat terjadinya erupsi Gunung Marapi, selanjutnya diminta untuk menunjukkan kondisinya dan lokasinya dimana.

Baca juga: Sosok Zhafirah Zahrim Febrina, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Tutup Usia di RSUP M Djamil Padang

Diceritakannya Ife sering meminta dirinya untuk tidak pulang dari rumah sakit, dan selalu menemaninya di rumah sakit. Dirinyalah yang menyaksikan Ife masih bisa bercanda saat berada di rumah sakit, dan layaknya sedang di rumah.

"Disampaikannya kalau tangannya patah, tetapi hanya jarinya. Itu merupakan pendakian pertamanya, sebelumnya tidak pernah. Informasinya dari Tugu Abel sampai ditemukan masih bisa bertahan," ujar Rani.

Ife yang merupakan anak pertama membuatnya lebih tegar dan lebih mandiri daripada adik-adiknya. Masa kecilnya tidak jauh dengan anak lainnya, berangkat sekolah, pulang bermain, dan latihan silat.

Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri 48 dekat rumahnya, sudah belajar untuk melatih fisiknya hingga sampai memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Ife juga terdaftar sebagai atlet silat di Sumatera Barat.

Masih teringat olehnya, walaupun dalam kondisi lelah sehabis dari sekolah, Ife masih menyempatkan waktu untuk mengikuti latihan silat. Awalnya latihan seni silat, dan ternyata menyukai laga.

Baca juga: Cerita Zhafirah Korban Erupsi Marapi Kirim Video ke Orang Tua Pakai Hape Teman yang Sudah Meninggal

Selama perawatan, Ife menjalani dua kali operasi kulit dan pengeluaran cairan yang ada di dalam paru-parunya. Rani diberitahukan bahwa Ife mengalami luka bakar 45 persen di tubuhnya.

"Momen yang dikenangnya adalah selalu bersama-sama kemanapun dan meminta untuk ikut. Pada saat ibu mau pulang, tetapi tidak boleh pulang, dan diminta duduk di dekatnya," kata Rani.

Rani menyebutkan untuk hobi Ife adalah membuat video konten di TikTok, dan suka berswafoto. Ife sempat bercerita kepadanya bahwa fotonya saat melakukan perjalanan pendakian bagus-bagus, tetapi Handphone (HP) miliknya hilang.

Selain itu, Ife juga sempat memiliki cita-cita dan keinginan untuk masuk anggota kepolisian atau TNI setelah tamat dari kuliah D-III. Keinginan ini telah diceritakannya kepada Rani selaku orang terdekatnya.

Rani Radelani mengatakan biaya pengobatan Ife selama ini gratis. Dirinya sangat berterima kasih atas perhatiannya kepada almarhum. Santunan juga sudah ada dari BKSDA Sumbar, Dinas Sosial, dan lainnya.

"Untuk menuntut BKSDA Sumbar, kalau dilihat sepertinya tidak. Karena kami pikir, ini musibah yang kita juga tidak tahu. Kami cuma berharap mendoakan anak kami yang terbaik," kata Rani.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)