Berita Populer

POPULER PADANG: Dinkes Periksa Makanan Penyebab Keracunan dan BPBD Catat 9 Orang Hanyut Selama 2023

Dinas Kesehatan Kota Padang segera melakukan pemeriksaan sampel makanan yang diduga jadi penyebab keracunan warga Kecamatan Pauh, Kota Padang.

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Yuliana Margaretha (39) tengah dirawat di RS Unand sejak Kamis (14/12/2023). Ia mengalami keluhan yang sama dengan Gary dan pasien lainnya. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG-  Simak berita populer Padang yang tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Diantaranya kelanjutan kabar keracunan di Pauh Padang diduga akibat makan bubur ayam. Untuk memastikan penyebab keracunan ini, Dinkes Padang bakal periksa sampel makanan.

Selanjutnya BPBD Padang mencatat sepanjang 2023 sebanyak 9 orang meninggal akibat hanyut di Padang. Mengatasi itu, BPBD Padang  membuat plang peringatan agar masyarakat tidak berenang sembarangan.

Baca selengkapnya berikut ini:

2. Dinkes Padang Segera Periksa Sampel Makanan Diduga Penyebab 20 Orang Keracunan di Pauh

Dinas Kesehatan Kota Padang segera melakukan pemeriksaan sampel makanan yang diduga jadi penyebab keracunan warga Kecamatan Pauh, Kota Padang. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati mengatakan pihaknya menerima laporan terdapat 20 orang yang menjadi korban.

Sebagian korban keracunan makanan tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Unand. 

"Masih ditangani di IGD RS Unand," kata Srikurnia Yati, Jumat (15/12/2023).

Menurutnya, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab keracunan tersebut. 

"Belum, hari ini sampel yang diambil di periksa ke laboratorium, "katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang Abdul Halim mengatakan pihaknya masih koordinasi dengan berbagai pihak terkait sampelnya makanan tersebut. 

"Ada info makan bubur ayam, tapi dipastikan lagi," kata Abdul Halim.

Baca juga: Daftar Nama Warga Pauh Padang Korban Keracunan Bubur Ayam, Balita hingga Dewasa

15 Mahasiswa Unand jadi Korban

Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Andalas (Unand) dilarikan ke Rumah Sakit Unand akibat keracunanan makanan sejak Kamis (15/12/2023). 

Kepala Kantor Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik, Dr. Ernita Arif mengatakan terdapat 19 orang yang dilarikan ke RS Unand. 

"Ada 15 orang mahasiswa Unand," kata Ernita, Jumat (15/12/2023) .

Ernita mengatakan dari 19 orang tersebut, 15 orang mahasiswa Unand, 2 orang dari masyarakat.

Sementara dua orang lagi belum diketahui karena awal datang sebanyak 17 orang, kemudian menyusul 2 orang lagi.

Ia mengatakan rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab keracunan makanan tersebut. 

"Rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan, " katanya.

 2. BPBD Padang Catat 9 Orang Hanyut Selama Januari-November 2023, Penyebab Kematian Terbanyak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat Januari hingga November 2023 sembilan orang hanyut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang, Al Banna mengatakan, kejadian ini yang paling banyak korban meninggal dunia. 

"Yang banyak menimbulkan korban nyawa terdapat pada orang hanyut, sembilan kejadian korban meninggal dunia," kata Al Banna saat dihubungi, Jumat (15/12/2023). 

Ia menambahkan, melihat banyaknya korban hanyut, di tahun 2024 nanti, BPBD Padang akan membuat plang peringatan dini dan menempatkan anggota apabila keadaan ombak tidak bersahabat. 

Kemudian, sosialisasi kepada orang tua juga turut mendampingi anak ketika bermain air di sekitaran pantai. 

"Apalagi ketika memasuki bulan Ramadan, kebanyakan warga kita pergi balimau. Kita berusaha untuk meminimalisir dan memperketat serta membuat peringatan dini di daerah keramaian di tahun 2024," ujarnya. 

Selain itu, ia berharap peran serta orang tua untuk menjaga buah hatinya ketika bermain air di sekitaran pantai. 

Baca juga: Sumbar Masuki Musim Penghujan, BMKG Ingatkan Waspada Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Selain orang hanyut, selama periode yang sama, BPBD Padang mencatat sebanyak 402 kejadian pohon tumbang, 36 lokasi genangan air, 38 lokasi longsor, 10 lokasi badai, 1 lokasi abrasi pantai.

Lalu 173 kejadian gempa bumi yang dirasakan serta 32 lokasi kekeringan yang terjadi di Kota Padang.

Menurutnya, semua kebencanaan yang terjadi sudah ditangani, seperti menyubsidikan sebanyak lima ribu liter air untuk 32 lokasi kekeringan. 

Begitu pula gempa bumi yang didapatkan datanya melalui kerja sama dengan BMKG, semua getaran tidak begitu terasa bagi masyarakat.

"Sebanyak 173 kejadian tersebut tidak begitu dirasakan masyarakat Kota Padang. Besar kekuatan getaran sekitar 1 koma sekian, 2 koma sekian,” tuturnya.

Begitu pula dengan kekeringan, di bulan Agustus 2023 BPBD Padang sudah menyubsidikan air bersih di 32 lokasi. Persatu lokasi diberikan subsidi 5 ribu liter air di satu lokasi.

"Di 32 yang sudah disubsidikan pada Agustus 2023, kita subsidikan sebanyak 5 ribu liter untuk masyarakat," katanya.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved