Pemilu 2024
Anies Dinilai Lebih Unggul di Debat Capres Pertama, Branding Gemoy Prabowo Jomplang dengan Aslinya
Pengamat politik dari UIN Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi, Heru Permana Putra menilai bahwa pada debat perdana Capres tadi malam Anies Baswedan ...
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pengamat politik dari UIN Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi, Heru Permana Putra menilai bahwa pada debat perdana Capres tadi malam Anies Baswedan lebih unggul atas dua kandidat lainnya.
"Jika direntang nilai 1 sampai 10, Anies dapat nilai 8 dalam konteks debat, Prabowo dapat nilai 7, sedangkan Ganjar juga 7," kata Heru diwawancarai TribunPadang.com pada Rabu (13/12/2023) siang.
Menurutnya, Prabowo bisa saja mengimbangi Anies bila lebih tenang dalam berargumentasi. Prabowo dengan konten-kontennya yang cukup menarik di media sosial, namun tipikal yang ditampilkan di debat tadi justru menunjukkan temperamen dan sisi emosionalnya.
"Berbeda dengan branding gemoy-nya, agak terlalu jomplang branding dengan tampilan aslinya," ujar Heru.
Anies, menurutnya, justru jika dilihat masyarakat secara objektif cukup menampilkan performa yang sangat baik sekali, dengan ketenangan dan wawasannya.
Secara objektif, kata dia, pada debat pertama ini Anies dengan gagasan yang ditawarkan cukup bagus dibanding Prabowo dan Ganjar, karena memberikan pilihan kepada masyarakat dengan tagline perubahan, sehingga benar-benar antitesis dari Prabowo dan Ganjar.
Sedangkan, lanjut Heru, Prabowo masih sering menyebut atau mengendorse Jokowi dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu.
Baca juga: Debat Pertama Capres, Sekjen PRIDE Nilai Prabowo Lugas dan Santuy
"Minusnya itu menurut saya, harusnya sebagai seorang Capres tentu dia harus memiliki sikap sendiri, program sendiri, visi misi sendiri. Tidak hanya mengendorse. Tapi kalau menjual lanjutkan apa yang bagus di periode sebelumnya, dan memperbaiki apa yang kurang dari periode sebelumnya baru itu menunjukkan kapasitas sebagai pemimpin ke depannya," ucap Heru.
Heru bilang di debat perdana Anies lebih bagus secara konsep dan retorika. Sementara, Prabowo menunjukkan semangat patriotisme, dan dengan lugas dan tegas menyampaikan programnya.
"Dalam konteks yang lebih slow atau lembut kelihatan sekali itu Pak Ganjar, karena melihat debat semalam didominasi Anies dan Prabowo yang saling serang terhadap argumentasi yang disampaikan. Pak Ganjar main di tengah-tengah, main safety bagi saya, tidak terlibat konflik antara dua Capres lainnya," tutur pengajar di UIN Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi ini.
Heru melanjutkan, pada konteks pembangunan demokrasi menurutnya Anies yang lebih bagus di atas Prabowo dan Ganjar. Ketika membahas isu di Papua, Anies juga punya tawaran solusi yang lebih komprehensif.
"Tidak hanya pendekatan secara ekonomi, tapi juga bicara tentang keadilan, pemerataan hingga dialogis. Sedangkan Pak Ganjar hanya memberikan solusi dialogis, namun Prabowo justru menekankan dalam konteks pertahanan dan keamanan, isu terorisme, separatis hingga campur tangan luar negeri, dia lebih luas pemaknaannya, karena mungkin kita melihat analisa dari Prabowo itu sebagai Menteri Pertahanan dan angkatan. Berbeda perspektif Anies yang lebih akademis,"
Dalam konteks Hak Asasi Manusia (HAM), ia menilai solusi yang ditawarkan Anies lebih bagus karena argumennya membangun HAM secara utuh di Papua.
Lebih jauh ia melihat bahwa sebenarnya perdebatan yang terjadi di debat Capres tadi malam merupakan isu lama yang diperbarui.
"Tidak ada isu substantif dari ketiga calon. Justru seakan-akan mengevaluasi apa yang sudah mereka kerjakan. Ketiga calon tersebut membanggakan capaian yang didapat selama menjabat, baik Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, dan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Debat Capres Berpengaruh Signifikan Terhadap Pilihan Politik Masyarakat?
Heru menjabarkan dari pengalaman debat Capres pasca reformasi hingga hari ini, dampak gelaran debat iru paling kentara mempengaruhi kalangan terdidik.
"Itu akan sangat terasa dampaknya, karena pilihan rasional seseorang itu lebih banyak didominasi kaum terdidik, karena argumentasi-argumentasi yang disampaikan oleh Capres, visi misi, program kerja sangat mempengaruhi kalangan intelektual," kata Heru.
"Para kalangan intelektual pasti ingin melihat gagasan apa yang dibawa, setelahnya konsep apa yang ingin disampaikan, tentu bagi kalangan intelektual untuk membangun sebuah kegiatan pasti harus ada gagasan terlebih dahulu, kemudian menyusun konsep, keduanya dirancang dengan baik, baru aksi," jelasnya.
Meskipun begitu, ia menilai, debat Capres tidak terlalu berpengaruh secara umum dalam menentukan perilaku memilih masyarakat, apalagi di zaman sekarang generasi Z dinilai cenderung lebih suka melihat konten ketimbang narasi.
"Berbeda mungkin dengan generasi X atau Baby Boomers, nah mereka itu bisa dikatakan pemilih tradisional yang memang melihat narasi, wawasan, gagasan," kata Heru.
Baca juga: Peneliti Spektrum Politika Soal Debat Pertama Capres: Paslon 1 Progresif, 2 Konservatif, 3 Cari Aman
"Dan tidak lupa juga indikator tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan rata-rata 9,6 tahun, atau tamat SMP.Sementara, kaum intelektual hanya lebih kurang 12 persen," terangnya.
Sejauh ini ia melihat hasil survei elektabilitas Anies cenderung terus meningkat, begitu juga Prabowo dan justru Ganjar yang menurun.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Hadir di Sidang Etik DKPP, Ketua KPU Bukittinggi Bantah Dugaan Penggelembungan Suara |
![]() |
---|
25 Anggota DPRD Kota Bukittinggi Periode 2024-2029 Dilantik Besok, 15 Wajah Baru dan 10 Wajah Lama |
![]() |
---|
65 Anggota DPRD Sumbar Terpilih Dilantik Pada Rapat Paripurna 28 Agustus 2024 |
![]() |
---|
35 Caleg Terpilih DPRD Pasaman yang Dilantik 12 Agustus 2024, Semua Sudah Laporkan Kekayaan |
![]() |
---|
20 Caleg Terpilih DPRD Kepulauan Mentawai: PDIP, NasDem, dan Demokrat Masing-Masing 4 Kursi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.