Gunung Marapi Erupsi

PVMBG: Status Gunung Marapi Waspada Sejak 3 Agustus 2011, Terakhir Erupsi Awal 2023

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Gunung Marapi di Sumatera ..

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
PVMBG: Status Gunung Marapi Waspada Sejak 3 Agustus 2011, Terakhir Erupsi Awal 2023 - Siap-siap-BKSDA-Sumbar-Akan-Buka-Jalur-Pendakian-Gunung-Marapi-Secara-Resmi-dengan-Nama-Baru.jpg
TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri
Potret Gunung Marapi, Sumatera Barat beberapa waktu lalu sebelum erupsi.
PVMBG: Status Gunung Marapi Waspada Sejak 3 Agustus 2011, Terakhir Erupsi Awal 2023 - Penampakan-erupsi-Gunung-Marapi-Sumbar-pada-Minggu-3122023-pukul-1454-WIB.jpg
istimewa/ grup whatsapp
Penampakan erupsi Gunung Marapi Sumbar pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
PVMBG: Status Gunung Marapi Waspada Sejak 3 Agustus 2011, Terakhir Erupsi Awal 2023 - penampakan-abu-vulkanik-di-puncak-gunung-Marapi-Sumatera-Barat.jpg
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Penampakan abu vulkanik di puncak gunung Marapi, Sumatera Barat dari gapura selamat datang Kita Padang Panjang, pukul 12.30 WIB, Senin (4/11/2023).

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) pada level II atau waspada sejak 3 Agustus 2011.

Hal tersebut diketahui dari press release PVMBG pada Senin (4/12/2023) pukul 02.38 WIB dini hari.

Kepala PVMBG Sumbar, Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.

"Betul," kata Hendra melalui pesan WhatsApp.

Dalam rilis tertulis itu, PVMBG menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 hingga 1.000 meter dari puncak.

Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.

Sementara, tingkat aktivitas pada saat ini berada pada Level II (waspada) sejak 3 Agustus 2011.

Baca juga: Sempat Viral Minta Tolong di Medsos, Zhafirah Korban Erupsi Marapi Kini Dirawat di RSAM Bukittinggi

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (waspada).

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati mengatakan, pendakian Gunung Marapi dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh stakeholder.

Stakeholder itu di antaranya Pemkab Agam, Pemkab Tanah Datar, Dinas terkait yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, Wali Nagari Batu Palano, Aia Angek dan Koto Baru.

Selain itu BKSDA Sumbar juga telah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu.

Misalnya, melakukan pendakian pada siang hari, tidak boleh mendekati kawah, minimal dalam melakukan pendakian berjumlah 3 orang dan sebagainya.

Untuk tanggap darurat terdapat posko siaga nagari, rambu-rambu di jalur pendakian dan asuransi.

Katanya, untuk level II (waspada) seluruh pendakian gunung api di Indonesia diberlakukan level ini.

"Contoh Gunung Bromo, Kerinci, Rinjani dan lain-lain dibolehkan melakukan pendakian sepanjang memiliki mitigasi dan adaptasi bencana," ujar Dian Indriati kepada wartawan di grup WhatsApp Media BKSDA Sumbar, Senin (4/12/2023).

Diketahui, pendakian Gunung Marapi dibuka kembali pada 24 Juli 2023 lalu setelah sebelumnya ditutup karena erupsi.

Ardi Andono, kepala BKSDA Sumbar saat itu bersama Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy melaunching sistem booking online pendakian Gunung Marapi.

Diketahui sebelumnya, erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Baca juga: 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas, Kini Proses Evakuasi, 12 Orang Masih Dicari

Sejauh ini terkonfirmasi sebanyak 75 pendaki berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi. Petugas gabungan menemukan 11 pendaki meninggal dunia. 

Dari puluhan pendaki itu, hingga pagi tadi, petugas telah mengevakuasi 52 pendaki dengan selamat.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved