Inflasi Sumbar

Inflasi Sumbar Per November 2023 Sebesar 3,14 Persen YoY, Dipengaruhi Kenaikan Harga Cabai Merah

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Sumatra Barat (Sumbar) per November 2023 sebesar 3,14 persen. Statistisi Ahli Madya BPS Sumbar..

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
centralfutures.com
Ilustrasi - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Sumatra Barat (Sumbar) per November 2023 sebesar 3,14 persen. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Sumatra Barat (Sumbar) per November 2023 sebesar 3,14 persen.

Statistisi Ahli Madya BPS Sumbar, Ilhamiwitri mengatakan, inflasi Sumbar ditentukan oleh dua kota, yakni Padang dan Bukittinggi. 

Pada November 2023, inflasi year on year atau y-on-y (tahun ke tahun) Kota Padang sebesar 3,20 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 2,69 persen.

"Secara agregat, inflasi year on year gabungan dua kota sebesar 3,14 persen," ujar Ilhamiwitri, Jumat (1/12/2023).

Ilhamiwitri menuturkan, Inflasi y-on-y gabungan dua kota terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 11 kelompok pengeluaran.

Di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,69 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,84 persen.

Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,92 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,52 persen; dan lainnya.

Baca juga: UMP Sumbar Naik, Disnakertrans: Berdasarkan Variabel Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi & Koefisien Alpha

Sementara itu, andil komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi y-on-y gabungan dua kota di Sumbar pada November 2023 antara lain cabai merah sebesar 0,79 persen.

Disusul rokok kretek filter dan beras masing-masing sebesar 0,28 persen; dan ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,26 persen.

Selanjutnya, emas perhiasan sebesar 0,16 persen; kentang dan mobil masing-masing sebesar 0,11 persen; dan rokok putih sebesar 0,09 persen.

Sekolah dasar sebesar 0,07 persen; bawang putih sebesar 0,05 persen; dan beberapa komoditas
lainnya.

Sementara itu, andil komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi y-on-y antara lain ikan gembolo/ikan aso-aso sebesar -0,10 persen.

Selain itu juga daging ayam ras sebesar -0,05 persen; jeruk, ayam hidup, kangkung, daging sapi
masing-masing sebesar -0,03 persen; 

Lalu tarif kendaraan roda empat online, bayam, kelapa, tomat masing-masing sebesar -0,02 persen; dan beberapa komoditas lainnya.

Ilhamiwitri menambahkan, pada November 2023, secara month to month/m-to-m (bulan ke bulan) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,60 persen dan di Kota Bukittinggi 0,34 persen.

Secara agregat, inflasi m-to-m gabungan dua kota tercatat sebesar 0,57 persen.

"Hingga November 2023, secara year to date (y-to-d) laju inflasi Kota Padang sebesar 2,20 persen dan laju inflasi Kota Bukittinggi sebesar 2,02 persen. Secara agregat, inflasi y-to-d gabungan dua kota tercatat sebesar 2,18 persen," katanya. (*)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved