Citizen Journalism

Bahasa Hangat Kota Bharu: Menelusuri Keramahan Masyarakat Kelantan dalam Bertutur

Bahasa Hangat Kota Bharu: Menelusuri Keramahan Masyarakat Kelantan dalam Bertutur

Editor: Emil Mahmud
tribunPadang.com/RimaKurniati
Ilustrasi: Sejumlah relawan menampilkan senam abjad Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) di Batang Arau Padang. 

"Apa kabar?" bukan pertanyaan biasa; itu adalah ekspresi perhatian dan keinginan untuk berbagi kisah. Dengan mengatakan hal-hal seperti "Alhamdulillah, baik-baik saja", suasana menjadi lebih positif dan meningkatkan keterlibatan sosial (Revita, 2022).
Masyarakat Kota Bharu memiliki cara yang berbeda untuk menunjukkan rasa terima kasih.

 

"Terima kasih" adalah bentuk penghargaan dan hormat yang dalam, bukan hanya kata-kata biasa. Orang Kelantan cenderung menunjukkan rasa terima kasih mereka secara langsung, baik melalui sikap maupun kata-kata, menciptakan suasana di mana apresiasi dan keramahan saling melebur.

 

Bahasa ramah Kota Bharu mendorong kehidupan sosial. Warung kopi konvensional, juga disebut "kopitiam", adalah tempat di mana orang berbagi cerita sambil menikmati secangkir kopi. Di sini, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai dasar untuk pertemuan informal yang meningkatkan hubungan sosial.

 

Di pasar tradisional Kota Bharu juga digunakan bahasa kehidupan sehari-hari. Percakapan hangat antara penjual dan konsumen menciptakan dinamika yang berbeda dari pengalaman berbelanja di tempat lain. Sebuah pertanyaan sederhana, seperti "Berapa harganya?" dapat membangun kisah tentang produk, kebiasaan, atau bahkan resep makanan yang ditukar.

 

Bahasa ramah Kota Bharu tetap kuat di tengah arus modernitas, meskipun perkotaan terus berubah. Masyarakat Kota Bharu tetap setia pada akar budayanya meskipun mereka terbuka terhadap perubahan dan kemajuan. Bahasa menghubungkan masa lalu dan sekarang, memungkinkan tradisi untuk tetap hidup tanpa kehilangan jati dirinya (Revita, 2008).

 

Meskipun demikian, bahasa Kota Bharu menghadapi masalah saat berkembang di seluruh dunia. Sehari-hari, gaya berbicara dan kosa kata Kota Bharu mungkin berubah karena pengaruh media dan teknologi. Namun, masyarakat Kota Bharu terus berusaha mempertahankan bahasa asli mereka sebagai bagian penting dari identitas mereka.

 

Setiap kalimat yang diucapkan dalam bahasa Kota Bharu memiliki keindahan tersendiri. Ia menciptakan ruang untuk rasa hormat, keakraban, dan kebersamaan yang melibatkan setiap anggota masyarakat. Kota Bharu bukan hanya sebuah kota; itu adalah sebuah cerita hidup yang diceritakan dengan bahasa yang ramah dan memikat, dan setiap sudut kota meninggalkan ingatan akrab yang tak terlupakan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved