Citizen Journalism

Bahasa Hangat Kota Bharu: Menelusuri Keramahan Masyarakat Kelantan dalam Bertutur

Bahasa Hangat Kota Bharu: Menelusuri Keramahan Masyarakat Kelantan dalam Bertutur

Editor: Emil Mahmud
tribunPadang.com/RimaKurniati
Ilustrasi: Sejumlah relawan menampilkan senam abjad Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) di Batang Arau Padang. 

Oleh Ike Revita, Penulis adalah Dosen Prodi Magister Linguistik, FIB Universitas Andalas

Bahasa Hangat Kota Bharu mengajarkan kita bahwa setiap kata bisa menjadi benang merajut keakraban, dan melalui tuturan, kita menelusuri keindahan keramahan masyarakat Kelantan yang tak terhingga – Ike Revita

 

KOTA Bharu, ibu kota negeri Kelantan, Malaysia, bukan sekadar lokasi di peta. Setiap kata yang diucapkan menggambarkan kota yang hidup.

 

Dalam kehidupan sehari-hari mereka, orang-orang Kota Bharu berbicara dengan cara yang unik, dengan bahasa yang ramah yang membuka mata kepada kehidupan dan keramahan yang mewakili jiwa Kelantan.

 

Bahasa yang digunakan di Kota Bharu tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi. Setiap kata yang diucapkan memiliki nuansa kebersahajaan dan keakraban yang sulit dinilai. Bahasa ini menciptakan rasa nyaman dan akrab dalam setiap percakapan, menciptakan ikatan yang erat di antara warga.

 

Bahasa Melayu yang digunakan di Kota Bharu mempertahankan tradisi dan budaya yang kaya. Dialek Kelantan memiliki identitas linguistik yang membedakan mereka dari bahasa lain karena intonasi yang lembut dan logat yang kental (Revita, 2023).

 

Setiap kata yang diucapkan dengan ritme yang unik mengisyaratkan kepribadian yang hangat dan ramah orang Kelantan.

 

Hangatnya bahasa di Kota Bharu mencerminkan prinsip keluarga dalam percakapan sehari-hari. Orang-orang tidak hanya menyapa dengan kata-kata yang sudah biasa, tetapi mereka juga sering menanyakan kabar dengan sangat hati-hati.

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved