Kabupaten Padang Pariaman

Kisah Herion yang Diselamatkan BPJS Ketenagakerjaan, Harus Cari 40 Juta Buat Operasi Usai Kecelakaan

Nasib nahas menimpa Herion (44) warga Suntuk Toboh, Padang Pariaman yang mengalami kecelakaan saat sedang bekerja. Bekerja sebagai sopir truk ...

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Herion (44) warga Suntuk Toboh, Padang Pariaman yang mengalami kecelakaan saat sedang bertugas. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Nasib nahas menimpa Herion (44) warga Suntuk Toboh, Padang Pariaman yang mengalami kecelakaan saat sedang bekerja.

Bekerja sebagai sopir truk pembawa semen, ia mengalami kecelakaan di Solok beberapa waktu lalu.

Akibat kecelakaan itu paha kirinya patah, sehingga harus mendapatkan perawatan dan dilarikan ke RSUD Padang Pariaman.

Saat sampai di RSUD, Oyon -sapaan akrabnya, harus menjalani operasi dan dirujuk ke RSUP M Djamil di Kota Padang.

"Kondisi itu BPJS Kesehatan tidak bisa digunakan, sehingga saya harus melalui jalur umum untuk mendapatkan perawatan di RSUD," ujarnya, Senin (27/11/2023).

Di RSUD keluarga Oyon harus mengeluarkan uang Rp1,8 juta untuk perawatan. Sedangkan biaya operasi berkisar Rp40 juta di RSUP M Djamil.

Jumlah yang banyak itu membuat keluarga Oyon kelabakan, beruntung istrinya pernah mendaftarkan ayah dua anak itu di BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Ketua DPRD Pariaman Biayai BPJS Ketenagakerjaan 110 Ribu Pencari Nafkah Pakai Uang Pokir

Saat di RSUP M Djamil pihak keluarga menanyakan status BPJS Ketenagakerjaan tersebut pada petugas, beruntung bisa digunakan.

"Saya juga tidak tahu ternyata istri saya pernah mendaftarkan saya program tersebut, sehingga bisa membantu biaya operasi dan pengobatan," terangnya.

Program BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan istrinya melalui inisiasi Harpen Agus Bulyandi dari dana CSR perusahaannya pada masyarakat Padang Pariaman.

Ketua DPRD Kota Pariaman tersebut memiliki program 110 ribu BPJS Ketenagakerjaan untuk pencari nafkah di Kota Pariaman dan Padang Pariaman.

Saat dikonfirmasi Andi Cover -sapaan akrab Harpen Agus Bulyandi, mengatakan tujuan dari programnya ini untuk membantu jaminan sosial para pencari nafkah.

"Saya memberi program ini karena banyaknya bahaya bagi para pencari nafkah. Tapi belum mendapat perhatian dari pemerintah," ujarnya.

Seperti halnya yang dialami oleh Oyon, jika tidak terdaftar BPJS Ketenagakerjaan, mungkin keluarga akan kesulitan untuk mencari biaya pengobatannya.

Lalu, selama masa penyembuhan, sebagai kepala keluarga, para pencari kerja ini bisa mendapat santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved