Terpilih jadi Rektor Unand Periode 2023-2028, Efa Yonnedi akan Dilantik 20 November

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Rektor Universitas Andalas (Unand) terpilih periode 2023-2028 Efa Yonnedi akan dilantik, Senin (20/11/2023) di Convention Hall, Unand.

Gantikan Rektor Unand saat ini Prof Yuliandri, Efa Yonnedi akan memimpin Unand selama lima tahun ke depan.

"Rektor Unand terpilih akan dilantik oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Unand," Kata Prof Yuliandri, Sabtu (18/11/2023) saat meresmikan laboratorium sentral.

Prof Yuliandri menyampaikan rasa haru dan bangga karena diakhir masa jabatannya sebagai Rektor Unand, Labor sentral dapat diresmikan.

"Kami mengucapkan terima kasih dan kepercayaan serta dukungan untuk kemajuan Unand dan mohon maaf atas segala kekurangan."

"Semoga Kita senantiasa diberikan keberkahan oleh Allah SWT," ujarnya.

Diketahui, pelantikan Rektor Unand terpilih dilakukan oleh Ketua MWA Unand Ir.Sakti Wahyu Trenggono pada rapat pleno terbuka MWA Unand.

Baca juga: Profil Efa Yonnedi, Rektor Unand yang Baru Terpilih, Pernah Jabat Komisaris Utama Bank Nagari

Diberitakan sebelumnya, Efa Yonnedi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menang telak dan terpilih sebagai Rektor Universitas Andalas (Unand) periode 2023-2028.

Hal ini berdasarkan rekapitulasi hasil pemilihan rektor (Pilrek) Unand oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Unand yang digelar Selasa (31/10/2023) di Convention Hall Unand Padang.

Efa Yonnedi meraih 20 suara, disusul Prof Fatma Sri Wahyuni selaku Dekan Fakultas Farmasi sebanyak 3 suara.

Kemudian Prof Ikhwana Elfitri selaku Dekan Fakultas Teknik sebanyak 2 suara.

Total suara masuk 25 suara dan total suara sah juga 25 suara.

"Kami baru saja selesai melakukan pemilihan rektor baru, dan sudah terpilih secara signifikan dan terpilih Efa Yonedi yang akan memimpin Unand periode 2023-2028," ujar Ketua Ketua MWA Unand Ir. Sakti Wahyu Trenggono usai penghitungan suara, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Efa Yonnedi Diharapkan Bawa Unand Jadi World Class University, Kembangkan Sektor Pangan & Kesehatan

Sakti mengatakan pemilihan tersebut sangat demokrasi, karena dimulai dari proses awal pendaftaran lalu, diikuti dosen.

Selanjutnya penjaringan oleh Senat Akademik Unand (SAU), hingga kemudian dipilih MWA.

"Ketiga orang ini rangking yang tinggi, masuk sampai final di SAU dan diuji Kementerian Pendidikan, kemudian kita lakukan pemilihan melalui pleno tertutup," ujarnya. (*)