Banjir di Pasaman Barat

Pasca Banjir di Pasaman Barat Kondisi Berangsur Normal, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat mengeklaim situasi dan kondisi setelah terjadinya banjir beberapa waktu yang lalu m

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Rahmadi
Diskominfo Pasbar
Warga Jorong Koto Sawah, Kecamatan Lembah Melintang Saat Dikunjungi Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi pada Minggu (5/11/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat mengeklaim situasi dan kondisi setelah terjadinya banjir beberapa waktu yang lalu mulai berangsur normal.

Hal itu diungkapkan langsung Kepala BPBD Pasaman Barat, Armi Ningdel melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Afrizal kepada TribunPadang.com di Simpang Empat, Senin (6/11/2023) pagi.

“Alhamdulillah sampai saat ini masih aman,” katanya.

Kemudian terkait dengan banjir yang diakibatkan luapan air sungai, pemerintah daerah telah menganggarkan untuk pembangunan tanggul penahan tebing.

“Untuk penahan tebing sudah dianggarkan pada anggaran perubahan di DPA Dinas PUPR tahun 2023,” ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir Kembali Terjadi di Pasaman Barat, Ketinggian Air Capai Pinggang Orang Dewasa

Akan tetapi, pihaknya mengatakan akan tetap memonitor kondisi dan situasi di setiap wilayah serta mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.

“Cuaca di Pasaman Barat khususnya hampir setiap hari masih turun hujan, terlebih siang hingga malam hari. Untuk itu kepada masyarakat kami imbau untuk tetap berhati-hati, apalagi warga yang tinggal di pinggiran sungai dan daerah perbukitan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Lembah Melintang, Arpan. Ia menyebut kondisi warga pasca dilanda banjir pada Jumat (31/10/2023) lalu.

“Saat ini alhamdulillah sudah aman, namun cuaca masih mendung,” sebutnya.

Kemudian, Arpan menyebut bahwa Minggu (5/11/2023) kemarin Bupati Hamsuardi juga sudah turun ke lokasi banjir di Jorong Koto Sawah melihat langsung kondisi warga di daerah itu.

“Pak Bupati kemarin sudah datang ke Koto Sawah membawa bantuan berupa beras untuk diberikan kepada warga yang terdampak,” ungkapnya.

Baca juga: Sumbar Masuki Musim Penghujan, BMKG Ingatkan Waspada Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Ratusan Rumah Terendam Banjir

Ratusan rumah di Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat terendam banjir akibat derasnya curah hujan dan meluapnya sungai Batang Bayang di daerah itu, Jumat (3/11/2023) malam.

Kejadian itu diperkirakan terjadi sekira pukul 20.30 WIB dan kembali berangsur surut sekitar pukul 23.50 WIB.

Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Basuki melalui Kapolsek Lembah Melintang, AKP Zulfikar kepada TribunPadang.com mengatakan tadi malam saat mendapat laporan kejadian itu, pihaknya bersama dengan pemerintah Kecamatan dan nagari langsung turun ke lokasi kejadian.

“Tadi malam langsung kita lakukan pengecekan dan membantu warga yang terdampak untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya saat dihubungi TribunPadang.com, Sabtu (4/11/2023) pagi.

Baca juga: Longsor di Muara Mais Pasaman Barat, Jalan Lintas Sumbar-Sumut Terputus

Adapun daerah yang terdampak itu adalah jorong Irian sekitar 20 rumah, dusun Sumba Jorong Taluak Ambun sekitar 100 rumah, dan jorong Koto Pinang sekitar 50 rumah.

“Untuk korban jiwa nihil. Namun ada dua unit rumah warga yang rusak berat karena terbawa arus air tepatnya di Jorong Taluak Ambun, Nagari Taluak Ambun,” lanjutnya.

Sementara itu, Camat Lembah Melintang Arpan kepada TribunPadang.com menyampaikan pihaknya melalui pemerintah nagari Taluak Ambun Ujung Gading telah mengirimkan laporan kejadian itu kepada Bupati Pasaman Barat terkait adanya rumah warga yang rusak berat karena terbawa arus air.

“Dua warga yang rumahnya rusak berat ini adalah Riskon (45) dan Nenni Riana (47). Saat ini mereka menumpang di rumah keluarganya untuk sementara waktu,” ungkapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir Kembali Terjadi di Pasaman Barat, Ketinggian Air Capai Pinggang Orang Dewasa

Kerusakan rumah itu sebut Arpan sudah sangat parah, dimana kerusakan rumah Riskon mencapai 90 persen hanyut dibawa air dengan kerugian ditaksir mencapai Rp170 juta.

Sementara rumah Nenni Riana kerusakannya sekitar 70 persen amblas dengan kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta.

“Keluarga ini punya tanggungan yang cukup banyak, Riskon memiliki tanggungan sebanyak empat orang dan Nenni Riana sebanyak lima orang."

"Mudah-mudahan ada solusi yang segera bisa diberikan terhadap keluarga ini,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved