Citizen Journalism
Bullying, Simak Maksud dan Asal Bahasa Perundungan hingga Pengaruh Sosialnya
Bahasa memainkan peran penting dalam masyarakat manusia karena memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman. Nam
Oleh Ike Revita, Penulis adalah Dosen Prodi Magister Linguistik, FIB Unand
BAHASA memainkan peran penting dalam masyarakat manusia karena memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman. Namun, ada beberapa jenis bahasa yang lebih kontroversial, seperti Bahasa Perundungan.
Artikel ini akan membahas apa itu Bahasa Perundungan, bagaimana itu muncul, dan dampak sosial yang mungkin dimilikinya.
Apa yang dimaksud dengan bahasa perundungan?
Perundungan dalam KBBI (2023) dimaknai sebagai mengganggu, mengusik terus-menerus, atau menyusahkan. Perundungan, juga dikenal sebagai bullying, adalah tindakan sistematis atau berulang yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain dengan tujuan menyakiti, merendahkan, atau menjadikan korban sebagai sasaran perilaku fisik atau psikologis yang merugikan. Bullying dapat terjadi di berbagai tempat, seperti di sekolah, tempat kerja, atau di rumah.
Dalam situasi emosional atau konflik, bahasa perundungan sering digunakan untuk melecehkan, menghina, atau merendahkan orang lain. Ini dapat diwakili dengan kata-kata kasar, umpatan, atau kata-kata yang merendahkan.
Bahasa perundungan sering menunjukkan ketidakmatangan dalam berkomunikasi (Revita, 2023) dan kesulitan untuk mengekspresikan perasaan atau frustrasi dengan cara yang sehat, yang dapat merusak hubungan dan bahkan menyebabkan konflik sosial.

Dari manakah perundungan itu berasal?
Sangat sulit untuk menentukan asal-usul bahasa perundungan, karena gaya komunikasi ini telah ada selama berabad-abad dalam berbagai budaya dan masyarakat. Namun, dalam beberapa situasi, Bahasa Perundungan mungkin muncul sebagai reaksi terhadap tekanan sosial atau politik.
Misalnya, dalam musik hip-hop. Terdapat dampak budaya yang signifikan, penggunaan kata-kata kasar dan merendahkan dalam lirik musik ini.
Telah banyak kritik diberikan karena merendahkan wanita, mengadvokasi kekerasan, dan menyebabkan stigmatisasi sosial. Realitas ini merupakan salah satu fenomena yang cukup dikenal sebagai asal usul dari bahasa perundungan.
Bahasa perundungan tidak hanya terbatas pada budaya hip-hop. Dia telah menjadi bagian dari banyak masyarakat populer, terutama di media sosial, di mana banyak orang merasa lebih mudah untuk mengungkapkan pendapat mereka dengan kata-kata kasar dan ofensif tanpa menghadapi konsekuensi apa pun (Revita, 2022).
Bahasa perlindungan dapat berdampak negatif pada masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:
Pertama, pemecah hubungan. Bahasa perundungan dalam konflik interpersonal seringkali memperburuk keadaan dan dapat memecahkan hubungan antar individu. Orang yang menggunakan bahasa kasar dan merendahkan merasa terluka dan tidak dihormati.
Kedua, menciptakan konflik sosial. Penggunaan bahasa perlindungan dalam konteks masyarakat dapat menyebabkan konflik dan ketidaksetujuan di antara berbagai kelompok masyarakat. Ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan memperburuk masalah yang mungkin sudah ada.
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.