Berita Viral
Berita Viral Terkini: Kampung Mati di Semarang, Ditinggal Penghuni karena Kasus Pencurian
Viral di media sosial video yang memperlihatkan rumah kosong tak terawat hingga disebut-sebut sebagai kampung mati Semarang
TRIBUNPADANG.COM - Viral di media sosial video yang memperlihatkan rumah kosong tak terawat hingga disebut-sebut sebagai kampung mati.
Hasil penelusuran TribunBanyumas.com, kampung mati tersebut berada di RT 4 RW 1 Kelurahan Cepoko, Gunungjati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Akses menuju kawasan tersebut mudah dijangkau karena lokasinya tidak terisolir.
Tidak ada warga di Kelurahan Cepoko yang mengetahui keberadaan kampung mati itu.
Saat didatangi, belasan rumah terbengkalai dan tertutupi rumput liar.
Bahkan, beberapa bagian rumah itu tampak dirobohkan.
Namun, ada satu rumah di sekitar lokasi yang masih menunjukkan tanda-tanda aktivitas warga.
Baca juga: Berita Viral: Kisah Uni Shanty di China Jualan Gemblong, Pulang Kampung ke Padang Bertemu Keluarga
Bangunan tersebut adalah gudang gas LPG yang aktif mendistribusikan gas di wilayah Cepoko.
Rumah ini bersebelahan dengan industri pengolahan pupuk kandang yang juga masih aktif berproduksi.
Warga bantah soal gangguan mistis
Seorang warga Cepoko Raya, Eri, membantah jika kawasan itu disebut kampung mati, apalagi disebabkan oleh gangguan hal mistis.
Ia menyebut kawasan tersebut dijadikan sebagai tempat bisnis properti.
Hal itu diungkapkan oleh Eri saat ditemui di sekitar lokasi pada Sabtu (14/10/2023).
"Nggak bener itu kampung mati. Dulunya untuk simpanan barang-barang, bukan dihuni," ujar Eri.
Baca juga: Berita Viral: Penemu Fosil Gading Gajah Purba di Sragen akan Terima Imbalan Rp1 Juta
Seorang pekerja yang ikut membangun rumah-rumah itu mengaku kaget dengan kabar tersebut.
Pekerja bernama Musanusi itu turut membantah terkait penyebutan kampung mati di kawasan Cepoko.
"Ini harus diluruskan. Jadi bukan kampung mati, dulunya memang ada aktivitas di situ. Ada yang menghuni, tapi bukan berarti kampung mati," ucapnya, Sabtu.
Kerap terjadi perampokan
Lebih lanjut, Musanusi menceritakan sejarah kampung itu yang perlahan ditinggalkan.
Menurut dia, dahulu lokasi tersebut merupakan perumahan golongan menengah yang dibangun sekitar tahun 1980-an.
Namun, karena kondisi Kelurahan yang masih sepi penghuni, membuat keamaan perumahan tersebut minim.
Alhasil, aksi penjarahan kerap terjadi di perumahan tersebut dan membuat penghuni rumah memilih pindah satu per satu.
"Dulu awalnya itu hanya 2-3 rumah. Terus nambah-nambah. Tapi karena di sini dulu sepi, ada garong masuk rumah. Minta-minta uang, terus yang punya rumah takut," jelasnya.
Kawasan itu mulai kosong sekitar tahun 2000-an hingga tanah seluas lima hektar di perumahan itu tak berpenghuni sampai saat ini.
"Itu tanah sekitar lima hektar sudah kosong sejak tahun 2000-an," imbuhnya.
Bukan tempat angker
Musanusi menampik jika perumahan itu disebut tempat angker.
Sebab, warga sekitar tidak pernah menjadi korban teror mistis seperti yang beredar di media sosial.
"Warga sekitar menganggap di sini tidak angker malah," katanya.
Mengutip TribunJateng.com, sesepuh Kelurahan Cepoko bernama Suharno turut membantah sebutan kawasan angker di perumahan tersebut.
Sebab, sejak menjadi ketua RW, dirinya belum pernah mendapatkan laporan warga mengenai teror hal mistis di lokasi itu.
"Saya jadi RW sejak 11 tahun, kurang lebih tahun 90-an. Belum pernah menerima laporan adanya hal-hal yang mistis," katanya dikonfirmasi melakui sambungan telepon, Sabtu sore.
Suharno menjelaskan, pengosongan rumah di lokasi tersebut merupakan imbas dari kasus pencurian yang membuat warga merasa tidak aman dan memilih pindah.
"Itu faktor keamanan, bukan karena faktor mistis atau apa menurut saya. Dulu sering kemalingan, ada saja yang dicuri. Nah lama-lama kan warga enggak betah, terus ditinggal penghuni."
"Dan setelah ditinggal terus kosong, perawatan diserahkan ke orang-orang. Ternyata malah semakin menjadi, yang punya rumah tidak kerasan," terangnya.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBanyumas.com/TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah)
Kisah Haru Kakak Adik di Bogor Bergantian Seragam dan Sepatu untuk Sekolah |
![]() |
---|
Viral Video Guru di Pesawaran Diduga Intimidasi dan Hampir Cekik Murid saat Upacara Bendera |
![]() |
---|
3 Aturan Kibarkan Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Pakar: Jangan Lebih Tinggi dari Merah Putih |
![]() |
---|
Makna Bendera One Piece, Viral Dikibarkan Jelang 17 Agustus 2025, Ini Kata Pakar hingga DPR |
![]() |
---|
Viral Tren Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI, Apa Artinya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.