Liga 2

Pasca Laporan Semen Padang FC, Asisten Wasit saat Lawan Sriwijaya FC Disanksi Tak Bertugas 2 Pekan

Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada asisten wasit yang bertugas saat pertandingan Semen Padang FC vs Sriwijaya FC.

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
Sripoku
Striker Sriwijaya FC, Chencho Gyeltshen menggiring bola di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (1/10/2023). Asisten wasit yang bertugas saat laga disanksi PSSI. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada asisten wasit yang bertugas saat pertandingan Semen Padang FC vs Sriwijaya FC.

Sebelumnya, manajemen dan penasihat Semen Padang FC melayangkan laporan ke Komdis PSSI, buntut laga kontra Sriwijaya FC yang berakhir dengan skor imbang 1-1, Minggu (1/10/2023)..

Laporan ini terkait gol Sriwijaya FC yang sudah offside namun wasit tidak meniup peluit.

Pemberian sanksi ini diumumkan lewat laman PSSI, yakni Ahmad Maulana Rusnandi Asisten Wasit saat pertandingan Sriwijaya FC vs Semen Padang FC di pekan 4.

Hal itu disampaikan lewat pengumuman Durasi Pembinaan Perangkat Pertandingan Pegadaian Liga 2 2023/2024

"Ahmad Maulana Rusnandi: durasi pembinaan 2 pekan yakni pekan ke-5 dan 6," tulis laman PSSI sebagaimana dikutip, Rabu (11/10/2023).

Sebelumnya diberitakan, pihak Semen Padang mendatangi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) pada Rabu (4/10/2023). 

Selain itu, CEO Semen Padang FC Win Bernadino dan penasihat tim Andre Rosiade menemui Satgas Anti Mafia Bola.

CEO Semen Padang FC Win Bernadino mengatakan, salah satu poin yang harus menjadi perhatian Komdis PSSI ialah dugaan pelanggaran regulasi juga dilakukan Sriwijaya FC pekan lalu.

Win menyebut bahwa Sriwijaya FC tidak memainkan pemain U-21 sejak awal laga.

Baca juga: Respons Manajemen Sriwijaya FC Usai Semen Padang FC Laporkan Gol Offside ke Komdis PSSI

Padahal, katanya, prosedur pertandingan sesuai regulasi Liga 2 musim 2023/ 2024 pasal 23 ayat 3 menyatakan bahwa setiap tim yang bermain wajib memainkan pemain lokal U-21 sejak menit awal atau terdaftar dalam starting eleven.

Pemain U-21 tersebut juga diwajibkan bermain minimal selama 45 menit atau satu babak pertandingan.

"Kami tahu-nya baru kemarin juga, lewat match summary, ternyata babak I tidak ada pemain U-21 nya, malah di babak II baru dimasukkan, ini kan mencederai fair play, regulasi tak dipenuhi. Ini kan sangat berpengaruh dengan hasil pertandingan," ujar Win melalui sambungan telepon, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya, regulasi yang diduga dilanggar Sriwijaya FC cukup fatal.

"Bisa saja merubah hasil pertandingan, dan bisa saja dianggap pertandingan tidak sah seperti kejadian Mitra Kukar vs Bhayangkara tahun 2017 memainkan pemain yang tidak memenuhi regulasi, sehingga Bhayangkara akhirnya dapat poin penuh," imbuh Win.

Baca juga: Gagal Bawa Pulang 3 Poin dari Kandang Sriwijaya FC, Pelatih Evaluasi Permainan Semen Padang FC

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved