Citizen Journalism

Mahasiswa Kedokteran Unand Kolaborasi, Melalui PKM Ciptakan Terapi Revolusioner untuk Kanker Serviks

Mahasiswa Kedokteran Universitas Andalas atau Unand, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berhasil ciptakan kandidat terapi yang menjanjika

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Tim Nanogold Curcumin yang terdiri dari para mahasiswa yaitu; Agnes Putri Bahari, Maisarah Fadhilah, Muhammad Luthfi Kamil, Wulandari dan Puteri Khairah Tanisa) bersama Dosen Pembimbing Dr. Dessy Arisanty, S.Si, M.Sc.(duduk). 

KOLABORASI mahasiswa lintas program studi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas atau Unand, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berhasil ciptakan kandidat terapi yang menjanjikan bagi penderita kanker serviks akibat infeksi HPV (Human Papiloma Virus).

 

Rilis yang diterima redaksi melalui citizen journalism, menyebutkan tim yang melakukan penelitian itu terdiri dari; Agnes Putri Bahari (Ilmu Biomedis 2021), Maisarah Fadhilah (Pendidikan Dokter 2020), Wulandari (Pendidikan Dokter 2020), Muhammad Luthfi Kamil (Ilmu Biomedis 2021), dan Puteri Khairah Tanisa (Pendidikan Dokter 2021) dibawah bimbingan Dr. Dessy Arisanty, S.Si, M.Sc.

 

Melalui kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang dinaungi Kemenristekdikti, tim penelitian yang bernama Nanogold Curcumin ini berhasil menciptakan sediaan antikanker serviks dengan memanfaatkan nanoteknologi.

Serviks Terapi
Tim Nanogold Curcumin yang terdiri dari para mahasiswa yaitu; Agnes Putri Bahari, Maisarah Fadhilah, Muhammad Luthfi Kamil, Wulandari dan Puteri Khairah Tanisa) bersama Dosen Pembimbing Dr. Dessy Arisanty, S.Si, M.Sc.(duduk).

Adapun sediaan tersebut dibuat dengan mengkombinasikan nanopartikel yang dibuat dari emas dengan senyawa kurkuminoid yang terdapat pada kunyit (Curcuma longa).

 

PKM merupakan kegiatan ilmiah tahunan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mewadahi potensi yang dimilki mahasiswa Indonesia untuk megkaji, mengembangkan, mengembangkan serta menerapkan ilmu dan teknologi yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan.

 

Untuk tahun ini ada 10 bidang PKM yang diadakan yaitu PKM-Riset Eksakta (PKM-RE),PKM-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM-Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC),
PKM-Karya Inovatif (PKM-KI), PKM-Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK), PKM-Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT), dan PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI).

 

Di Universitas Andalas, kegiatan PKM dimulai dari tahap penyusunan proposal oleh mahasiswa secara bertim dengan arahan dosen pembimbing.

 

Kemudian proposal tersebut akan direview di tingkat fakultas dan universitas. Setelah melalui tahapan review, setiap tim diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan proposalnya sebelum di submit ke Simbelmawa, sebuah website untuk mengajukan proposal kepada Dikti untuk pengajuan dana kegiatan PKM.

 

Kemudian Dikti akan menyeleksi setiap proposal yang diajukan untuk diputuskan apakah proposal tersebut lolos tahap pendanaan atau tidak.

 

Selain itu, proposal yang mendapatkan pendanaan tidak semuanya mendapatkan pengabulan dana sesuai yang terlampir pada proposal mereka.

 

Ada yang hanya sebagian besar dana saja yang dikabulkan oleh Dikti dan ada juga yang mendapatkan pengabulan dana secara keseluruhan sesuai proposal yang telah disusun.

 

Tentunya ini telah melalui tahap pengkajian dan proses seleksi yang ketat oleh Dikti. Setelah mendapatkan pendanaan, setiap tim diwajibkan untuk melakukan kegiatan PKM nya sesuia bidang yang telah dipilih.

 

Kemudian setiap tim wajib melaporkan kegiatannya dalam sebuah laporan yang nantinya akan dinilai oleh tim reviewer nasional untuk diputuskan apakah tim tersebut layak untuk lolos ke tahap puncak dari pelaksanaan kegiatan PKM yaitu PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).

 

Pada PIMNAS, Dikti akan memberikan berbagai penghargaan bagi tim-tim terbaik sesuai kategori yang telah ditentukan.
Adapun tim Nanogold yang beranggotakan 5 mahasiswa dan satu orang dosen pembimbing ini adalah salah satu tim PKM di bidang riset eksakta (PKM-RE) yang mendapatkan pendanaan penuh dari Dikti sesuai rancangan proposal yang telah dibuat.

 

Topik penelitian yang diangkatkan oleh tim ini adalah menciptakan inovasi antikanker serviks yang tingkat efektivitasnya sebagai obat tinggi dan tidak memiliki efek samping yang membahayakan tubuh.

 

Penelitian dalam dunia kedokteran adalah langkah awal yang penting dalam mengembangkan pengetahuan medis, merumuskan solusi untuk masalah kesehatan, dan meningkatkan kualitas perawatan medis. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand telah menunjukkan komitmen mereka dalam upaya ini.

 

Penelitian yang dilakukan tim ini didasarkan pada data epidemiologi yang ada, bahwa kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di seluruh dunia.

 

Di Indonesia sendiri kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua di Indonesia yang menyerang wanita dan sekaligus menjadi penyebab kematian akibat kanker terbanyak setelah kanker payudara yaitu dengan persentase sebesar 19,2 persen.

 

Human papiloma virus (HPV) merupakan penyebab utama terjadinya kanker serviks. Tanaman kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman obat tradisional yang telah diteliti memiliki efek farmakologi pada kanker serviks.

 

Diketahui bahwa kurkumin sebagai kandungan yang penting dari kunyit dapat mempengaruhi perkembangan sel-sel kanker serviks. Mekanisme tersebut terjadi melalui aktivitas pengikatan senyawa ekstrak kurkumin untuk menghambat ekspresi protein E6 pada sel yang terinfeksi HPV.

 


Menurut Agnes (21/9/2023), sang ketua tim, terapi kanker yang tersedia saat ini seperti kemoterapi, radioterapi, dan operasi tak jarang menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan bagi tubuh pasien.

 

Inovasi nanopartikel emas kurkumin ini diharapkan menjadi solusi bagi permasalahan berbagai terapi kanker telah ada saat ini.

 

Di samping itu, mempunyai potensi dalam menghambat dan mematikan pertumbuhan sel-sel kanker, inovasi ini juga memiliki kelebihan yang sangat penting yaitu efek samping yang ditimbulkannya sangat minim.

 

Pengujian terhadap minimnya efek samping antikanker dari senyawa tanaman obat yang dikombinasikan dengan teknologi nanopartikel tersebut telah banyak diuji oleh para peneliti.

 

Hasilnya ekstrak senyawa dengan nanopartikel terbukti tidak menyebabkan sel-sel sehat yang berada di sekitar sel-sel kanker ikut mati setelah diberikan terapi.

 

Penelitian ini dilakukan dengan mengujikan nanopartikel emas fraksi kurkuminoid terhadap kultur sel HeLa yang diinfeksi HPV dan analisis molekuler.

 

Hasil awal penelitian ini sangat mengesankan. Nanopartikel emas kurkumin ini tampaknya berhasil menghambat pertumbuhan sel-sel kanker serviks, bahkan menginduksi kematian sebagian besar sel kanker.

 

Ini adalah langkah pertama yang sangat positif dalam pengembangan pengobatan kanker serviks yang lebih efektif dan berkelanjutan.

 

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menguji antikanker ini pada tahap lanjutan yaitu pada tahap in vivo, dimulai dari pengujian terhadap hewan coba hingga pada manusia. Selain itu, proyek riset ini menegaskan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan para ahli dalam bidang kedokteran dapat menghasilkan terobosan ilmiah yang signifikan.

 

Inovasi ini juga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Ini menunjukkan bahwa dengan tekad, semangat, dan kolaborasi, tidak ada yang tidak mungkin.

 

Bahkan sebagai mahasiswa, kita dapat memiliki dampak besar pada dunia ini. Universitas Andalas berharap bahwa penelitian ini akan memberikan dorongan besar dalam upaya global untuk mengatasi kanker serviks dan memberikan harapan baru bagi jutaan wanita di seluruh dunia.

 

Tidak hanya menunjukkan komitmen Unand dalam mendukung penelitian ilmiah berkualitas, tetapi juga menggambarkan peran penting yang dimainkan oleh mahasiswa dalam menghasilkan inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.

 

Semoga penelitian ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat besar dalam upaya global untuk mengatasi kanker serviks. Jika ingin mengikuti perkembangan lebih lanjut dari tim mahasiswa Unand ini, dapat mengunjungi laman Instagram @nanogold_curcumin.

 

Di sana, cuminers (sapaan akrab pengikut instagram @nanogold_curcumin) dapat mengetahui berita terbaru tentang proyek dan merupakan cara mendukung upaya mereka dalam mengatasi kanker serviks.(*/rls/tim nanogold curcumin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved