TPU Pulau Panjang Air Bangis Terdampak Abrasi, Warga Berharap Bisa Dipasangi Batu Bronjong
Dampak abrasi yang menggerus sejumlah pandam kuburan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulau Panjang, Air Bangis, Pasaman Barat, Sumbar, sudah puluhan mak..
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Dampak abrasi yang menggerus sejumlah pandam kuburan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulau Panjang, Air Bangis, Pasaman Barat, Sumbar, sudah puluhan makam hilang, Senin (2/10/2023).
Warga setempat, M Asmar Habibie mengatakan, dampak abrasi makin mengganas di TPU Pulau Panjang terjadi beberapa tahun belakang.
Ia menyebut, dulunya TPU Pulau Panjang lokasinya masih tanah, namun berganti tahun abrasi terus mengikisnya, sekarang berubah jadi pasir.
"Jadi, dalam satu tahun belakang, abrasi terus menerjang, sekarang sudah puluhan kuburan hilang tergerus," katanya dihubungi, Senin (2/10/2023).
Terakhir (Jumat), sempat heboh di media sosial ada lima jenazah keluar dari tanah kuburannya karena terkikis abrasi.
Melihat jumlah pandam kuburan yang terkikis bertambah, Asmar, menilai perlu dilakukan evakuasi pada sejumlah kuburan yang akan terdampak.
Selain itu, ia berharap perhatian pemerintah untuk memasang batu bronjong penahan ombak di sepanjang garis pantai kawasan itu.
Baca juga: Puluhan Makam Jenazah Covid-19 di TPU Bungus Dibongkar, DLH Padang Ungkap Penyebabnya
"Dulu pernah ada dana pokok pikiran anggota dewan untuk memasang batu bronjong, hanya jumlahnya tidak banyak, kurang dari setengah terpasang," jelasnya.
Kondisi terkini di TPU Pulau Panjang, seluruh keluarga yang memiliki sanak saudara di sana, terus waspada jika saja abrasi terjadi dan menggerus pandam kuburan keluarga mereka.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah mayat keluar dari kubur akibat abrasi pantai di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulau Panjang, Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (29/9/2023).
Informasi ini dibenarkan oleh Kapolsek Air Bangis AKP Efriadi, Minggu (1/10/2023), saat dihubungi via telepon.
Kapolsek Air Bangis, AKP Efriadi, mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula dari abrasi, sehingga membuat pandam kuburan terkikis dan mayat di dalamnya terlihat.
"Laporan yang kami terima, pada hari yang sama (Jumat) jenazah yang kuburannya terdampak abrasi sudah kembali dikuburkan oleh keluarga masing-masing," jelasnya.
Ia menerangkan, TPU di kawasan itu sudah ada sejak lama, hanya saja bencana abrasi membuatnya terkikis.
Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang di sepanjang TPU bisa dipasang batu bronjong untuk menahan ombak.
Dalam sebuah unggahan di Instagram @asmar_habibie_official, disebutkan bahwa kejadian serupa ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir.
Di unggahannya ia menyebut pada Jumat (29/9/2023) ada 5 jenazah yang makamnya terkikis dan sudah banyak pandam kuburan hilang terdampak abrasi.
Sebelumnya diberitakan, video yang memperlihatkan mayat terbungkus kain kafan berada di pinggir pantai viral di media sosial.
Sejumlah warga dalam video tampak mengevakuasi mayat tersebut.
Video tersebut diunggah akun Instagram @asmar_habibie_official, Sabtu (30/9/2023).
Dalam video, terdapat keterangan peristiwa tersebut terjadi di Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar).
Baca juga: Kesaksian Warga Evakuasi Jenazah Terseret Keluar Kuburan Akibat Makam Longsor di Padang
Diduga, mayat berada di pinggir pantai karena terbawa abrasi.
Sebab, di kawasan tersebut terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulau Panjang.
"Ya Allah, kondisi Tempat Pemakaman Umum di Pulau Panjang, Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat."
"Abrasi pantai membuat tanah kuburan terkikis banyak dan menghancurkan kuburan," kata pemilik akun @asmar_habibie_official tersebut.
Ia menyampaikan mayat tersebut ditemukan di pinggir pantai, Jumat (29/9/2023).
"5 mayat ditemukan masyarakat yang sudah di kikis oleh ombak besar, dan belum lagi yang tidak ditemukan," sambungnya.
Menurutnya pada bulan-bulan sebelumnya kuburan di kawasan itu juga sudah banyak yang hilang.
Ia berharap ada solusi dari Pemda maupun anggota DPRD terkait hal tersebut.
"Sangat dibutuhkan Bronjong penahan ombak sepanjang kuburan agar tidak ada lagi kuburan yang terkena dampak abrasi, karena puluhan kuburan sedang terancam hanyut jika tidak ditanggulangi pemerintah secepatnya," ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, TribunPadang.com masih mencoba menghimpun informasi lebih lanjut dari pihak terkait.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Ketua GOW Pasaman Barat Hadiri Pertemuan Wirid Yasin, Pererat Silaturahmi dan Ukhuwah Islamiyah |
![]() |
---|
Bupati Pasaman Barat Yulianto Hadiri Panen Raya Jagung Serentak, Upaya Swasembada Pangan 2025 |
![]() |
---|
Waspada DBD, Bupati Pasbar Keluarkan Surat Himbauan untuk Pencegahan dan Berantas Jentik Nyamuk |
![]() |
---|
Kasus DBD Pasaman Barat Terus Melonjak, 3 Orang Meninggal hingga September 2025 |
![]() |
---|
Bupati Yulianto Lantik 10 Pejabat di Lingkungan Pemkab Pasbar, Indra Syahputra Jabat Kabag Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.