Kabut Asap di Padang

Dinkes Padang: Balita, Lansia, dan Ibu Hamil Rentan Terkena Dampak Kabut Asap

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Srikurnia Yati mengungkapkan kelompok masyarakat yang lebih berisiko mengalami masalah kesehatan akibat kabut

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Srikurnia Yati, menjelaskan terkait kekhawatiran kabut asap yang bisa membut terganggunya saluran pernapasan masyarakat Kota Padang, Minggu (1/10/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Srikurnia Yati mengungkapkan kelompok masyarakat yang lebih berisiko mengalami masalah kesehatan akibat kabut asap.

Menurutnya, Balita, lanjut usia (Lansia), dan ibu hamil rentan terkena dampak kabut asap.

Oleh karena itu, ia berharap orang tua yang memiliki balita agar betul-betul menjaga kesehatan anaknya.

"Untuk yang rentan ini diminta untuk betul-betul membatasi kegiatan di luar ruangan," katanya.

Baca juga: Wako Hendri Septa Sebut Kabut Asap di Padang Belum Ganggu Proses Belajar Mengajar

Ia mendapat informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, status kualitas udara Kota Padang dihitung dalam bentuk Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kota Padang.

"Berdasarkan data per 30 September 2023, yaitu berada pada angka 81 atau kategori sedang," jelasnya.

Kendati berada di kategori sedang, masyarakat diminta membatasi kegiatannya di luar ruangan.

Selain itu, pihaknya juga akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait pemakaian masker yang akan disampaikan, Senin (2/10/2023).

"Kita lihat saja sekarang secara kasat mata, kualitas udaranya kurang nyaman saat dihirup," katanya.

Baca juga: Kabut Asap Selimuti Padang, Wali Kota Hendri Septa: Jika Banyak Beraktivitas di Luar, Gunakan Masker

Agar tidak mudah sakit akibat kabut asap saat ini, diharapkan masyarakat mengkonsumsi air mineral dengan jumlah yang cukup.

Selain itu, mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan tetap melakukan aktivitas di dalam ruangan.

"Kita harapkan dengan kualitas udara yang kurang bagus ini, kondisi dan imunitas warga Kota Padang masih bagus," harapnya.

Hal yang menjadi kekhawatirannya dari kabut asap ini ialah terjadinya gangguan saluran pernapasan warga Kota Padang.

"Dengan kondisi pada angka 81 saja, saat dihirup udara, terasa tidak nyaman di saluran pernapasan kita," ujarnya.

Ia juga menyebut, terkait kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Padang itu dihitung oleh Dinas Kesehatan setiap minggunya.

"Minggu terakhir, di bulan September 2023 jika dibandingkan dengan bulan yang lalu masih sama. Belum ada peningkatan ISPA," ungkapnya.

Srikurnia Yati berharap masyarakat dapat menjadikan pembelajaran bagaimana menjaga kesehatan pada saat Covid-19 yang lalu, dan juga melakukan hal yang sama saat menghadapi kabut asap. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved