Kota Bukittinggi
Karhutla di Wilayah Tetangga dan Sumbar, Penyebab Kabut Asap Selimuti Bukittinggi
Kabut asap yang menyelimuti Kota Bukittinggi dan sekitarnya, diduga akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sugeng Nugroho mengatakan..
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Kabut asap yang menyelimuti Kota Bukittinggi dan sekitarnya, diduga akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Informasi tersebut diungkap oleh Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Koto Tabang, Sugeng Nugroho, saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (5/9/2023).
"Penyebabnya ini kalau dilihat dari pemantauan melalui satelit, akibatnya adanya titik panas atau hot spot di beberapa wilayah luar Sumbar dan di Sumbar sendiri," kata Sugeng.
Baca juga: Kabut Asap Selimuti Bukittinggi, Diduga Berasal dari Daerah Tetangga Luar Sumbar
Sugeng merincikan, pantauan titik panas yang disebabkan oleh kebakaran kebakaran lahan ini tercatat ada di wilayah Sumatera Selatan.
Kalau di dalam Sumbar, menurut Sugeng, terpantau ada di wilayah Lunang Silaut Pesisir Selatan, lalu juga ada di wilayah Solok Raya.
"Kita belum bisa pastikan apakah kebakaran lahan ini akibat disengaja atau memang karena cuaca panas, tapi yang jelas memang kabut asap yang sekarang datang ini akibat adanya titik panas," ungkap Sugeng.
Terkait dengan kondisi kabut asapnya, kata Sugeng, terdiri dari partikel yang kecil. Kemungkinan asap ini datangnya dari wilayah yang jauh atau luar Sumbar.
Kota Bukittinggi Diselimuti Kabut Asap, Gunung Marapi Tertutup
Kabut asap menutupi kawasan Kota Bukittinggi dan sekitarnya sejak Selasa (5/9/2023) pagi tadi.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com di kawasan Jam Gadang Bukittinggi, kabut asap tampak menutupi penampakan Gunung Singgalang dan Marapi.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Pesisir Selatan, BPBD Catat 2 Titik Kebakaran di Daerah Berbeda
Pada hari biasa, Gunung Marapi dan Singgalang ini bisa dilihat dari Jam Gadang. Namun, saat kabut asap terjadi, tak sedikit pun tampak gunung tersebut, diduga tertutup karena kabut.
Sugeng tetap menganjurkan kepada masyarakat Bukittinggi dan daerah lainnya di Sumbar untuk tetap memakai masker.
"Potensi yang menyebabkan sakit pernafasan bisa terjadi akibat kabut ini, walau tidak terlalu tetap lebih baik diantisipasi saja, apalagi bagi masyarakat yang rentan (ASMA, ISPA)," pungkas Sugeng.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Bukittinggi Raih PAD Tertinggi di Sumbar, Peringkat 4 Nasional Triwulan I 2025 |
![]() |
---|
Kota Bukittinggi Raih Peringkat Pertama Capaian PAD terbaik di Sumbar |
![]() |
---|
BMKG Sebut Fenomena Awan Corong Muncul di Bukittinggi Terjadi Karena Pancaroba |
![]() |
---|
Fenomena Funnel Cloud Terlihat di Bukittinggi, BMKG Sebut Tak Sentuh Daratan, Maka Tidak Berbahaya |
![]() |
---|
Calon Pegawai Pemko Bukittinggi Diduga Positif Narkoba, 14 Orang Malah Tak Datang Saat Giliran Tes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.