Citizen Journalism

Kata Tabu dan Isyarat Badan: Makna Percakapan, yang Kadangkala, Disalahartikan

KOMUNIKASI adalah satu kewajiban kepada semua hidupan sama ada manusia, hewan dan sebagainya. Tanpa komunikasi, kesepakatan dan persefahaman sesama ma

Editor: Emil Mahmud
tribunPadang.com/RimaKurniati
Ilustrasi: Sejumlah relawan menampilkan senam abjad Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) di Batang Arau Padang. 

Oleh Anis Asnira Binti Mohd Faizal, Mahasiswa Internship Universiti Kebangsaan Malaysia di FIB Unand

KOMUNIKASI adalah satu kewajiban kepada semua hidupan sama ada manusia, hewan dan sebagainya. Tanpa komunikasi, kesepakatan dan persefahaman sesama manusia adalah sukar untuk difahami, ditafsir dan dituruti.

Proses komunikasi sesama manusia haruslah berlaku dengan baik agar makna yang hendak disampaikan itu bisa dipahami dengan baik.

Hal ini karena komunikasi yang kurang baik menyebabkan si pendengar salah tafsir atau salah erti tentang perkara yang ingin disampaikan.

Oleh karena itu, komunikasi yang berlaku haruslah efektif, baik dan berkesan agar pesan, yang ingin disampaikan oleh si penutur bisa difahami dengan baik oleh pendengar di samping bisa memenuhi kehendak kedua-dua penutur.

Mengutip dari Serambinews.com, kata tabu adalah kosa kata yang dianggap sebagai pantang larang atau dengan erti kata lainnya adalah tidak santun, tidak pantas dan kasar.

Terdapat banyak kategori kata yang dianggap sebagai tabu, Antaranya adalah hal-hal yang berkaitan tubuh tertentu atau penyakit yang sebenarnya tidak wajar untuk diucap secara langsung.

Pengucapan kata tabu seperti ini secara langsung dianggap sebagai kurang santun dan bisa menyebabkan pendengar tersinggung.

Bukan cuma itu, pengucapan kata demikian juga adalah tidak enak didengar dan boleh mendatangkan malu serta menyebabkan aib ke atas orang ditujukan tersebut.

Hal ini karena, pengucapan kata tabu akan terlihat biadap walaupun si penutur tidak berniat demikian. Misalnya pengucapan kata hal-hal berkaitan penyakit seperti kanker.

 Kanker adalah penyakit kronik dan pengucapannya yag secara langsung menyebakan mereka yang menghidap penyakit tersebut akan tersinggung akan emosi karena ia menyangkut kesehatan yang mana adalah isu sensitif apabila didengar oleh mereka.

Oleh karena itu, bagi mengelakkan perkara seperti itu terjadi, kata tabu kanker itu digantikan dengan istilah atau kata lain iaitu CA bagi memperhalusi percakapan.

Selain itu, bahasa isyarat badan juga adalah sartu cara komunikasi. Komunikasi ini dipanggil sebagai komunikasi non-verbal.

Mengutip dari Tribunpalu.com, komunikasi non-verbal ini terbahagi kepada dua yaitu bahasa tubuh dan intonasi suara. Komunikasi non-verbal melalui bahasa tubuh adalah menyangkut hal ekpresi wajah, kontak mata, pergerakan anak mata dan sebagainya saat berkomunikasi dengan audiens.

Komunikasi non-verbal dari segi bahasa tubuh ini adalah sangat penting kerana ekspresi raut wajah adalah yang pertama dilihat sebelum mendengar apayang akan diucapkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved