Citizen Journalism

Beda Sebutan Angka Bilangan 1-10: Kata Ganti Nama dalam Dialek Negeri Sembilan, dan Minangkabau

BAHASA telah memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai satu alat komunikasi. Bahasa Minang dan dialek

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Ilustrasi: Rak beserta susunan buku-buku. 

Oleh Adreena Natasya binti Ahmad Daud, Mahasiswi Internship Universiti Kebangsaan Malaysia di FIB Unand

BAHASA telah memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai satu alat komunikasi.

Bahasa Minang dan Dialek Negeri Sembilan memilik beberapa kesamaan dan perbedaan kata. Walau bagaimanapun, ada perkataan yang memberikan maksud yang sama dan berbeda.

Oleh karena penghijrahan suku Minang ke Malaysia telah membuatkan daerah Negeri Sembilan mempunyai adat dan bahasa yang sama seperti di daerah Minangkabau.

Terdapat beberapa perbedaan dari segi penyebutan kata dan perkataan-perkataan yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Setiap manusia pasti tahu untuk menghitung angka bilangan dengan menggunakan bahasa masing-masing. Mari kita lihat dari sudut yang mudah yaitu bilangan angka 1-10 dalam bahasa Minang dan dialek Negeri Sembilan.

Bahasa Minang

1. Ciek

2. Duo

3. Tigo

4. Ampek

5. Limo

6. Anam

7. Tujuah

8. Salapan

9. Sambilan

10. Sapuluah

Dialek Negeri Sembilan

1. Satu

2. Duo

3. Tigo

4. Ompek

5. Limo

6. Onam

7. Tujoh

8. Lapan

9. Sombilan

10. Sopuloh

Berdasarkan angka bilangan 1-10 di atas menunjukkan perbedaan dari segi penyebutan. Pada dasarnya, penyebutan bilangan angka pada Bahasa Minang lebih kepada pembukaan mulut yang luas karena banyak menggunakan /a/.

Susunan Rakk
Ilustrasi: Rak beserta susunan buku-buku.

Manakala, bagi dialek Negeri Sembilan cenderung kepada penggunaan /o/ yang membuatkan bentuk mulut menjadi bulat apabila bertutur. Menurut Ajid Che Kob (2002) dari aspek fonologi menunjukkan refleksi vokal [a] pada awal suku kata Minangkabau berbeda dengan dialek Negeri Sembilan iaitu vokal [o].

Seterusnya, penggunaan kata ganti nama dalam bahasa Minang dan dialek Negeri Sembilan.

Kata Ganti Nama Bahasa Minang Dialek Negeri Sembilan   

Saya Awak/Denai/Ambo Awak/Ede/Sayo

Aden Eden

Kamu Sanak/Awak (Formal) Awak

Ang (laki-laki) Ekau (laki/perempuan)

Kau (perempuan)

Dia Inyo Dio, Diorang

Mengutip dari Jurnal Morfosintaksis Dialek Negeri Sembilan dan Dialek Minangkabau menyatakan bahwa dialek Negeri Sembilan banyak dipengaruhi oleh dialek Minangkabau dari segi fonologi dan morfologi (Ramli Saleh 2002).

Sebenarnya, di Malaysia kata ganti ambo merujuk kepada saya dalam dialek Kelantan. Kata panggilan yang sering digunakan oleh masyarakat Minang adalah aden dan bagi masyarakat Negeri Sembilan adalah eden dalam situasi tidak formal.

Kata ekau, ang dan kau sering digunakan oleh kedua-dua masyarakat ini. Pengguna bahasa akan menggunakan ang, kau dan ekau ini pada masa situasi tidak formal dan lebih digunakan pada hubungan yang lebih akrab.

Manakala, kata ganti nama ketiga dia bagi bahasa Minang adalah inyo dan dialek Negeri Sembilan adalah dio atau diorang. Pengguna bahasa perlu memikirkan tentang situasi, konteks dan peringkat umur yang bersesuaian sebelum memulakan perbualan.

Jadi, sebutan angka bilangan 1-10 dan penggunaan kata ganti nama telah menunjukkan perbedaan dan persamaan bagi dua bahasa ini.

Penggunaan kata ganti nama lebih banyak persamaannya kecuali perbedaan yang ketara melalui bentuk seperti ang (awak) dan nyo (dio).

Apa yang membedakan kedua-dua bahasa ini adalah lebih terlihat dalam aspek fonologi. Oleh itu, kedua-dua dialek ini memaparkan kesamaan sistem bahasa yang berasal dari kelompok keluarga bahasa yang sama.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved