Berita Populer

POPULER SUMBAR: UIN Bukittinggi Proses Mahasiswa Tolak Gubernur dan Mertu Bacok Menantu di Solok

Pihak kampus UIN Sjech Djamil Djambek Bukittinggi mengaku malu dengan sikap segelintir mahasiswanya, terkait aksi orasi di hadapan Gubernur Sumbar

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Gedung Rektorat UIN Bukittinggi. Pihak kampus UIN Sjech Djamil Djambek Bukittinggi mengaku malu dengan sikap segelintir mahasiswanya, terkait aksi orasi di hadapan Gubernur Sumbar saat PBAK mahasiswa baru. 

TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Sumbar yang tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang respons UIN Bukitting terkait aksi mahasiswanya menolak kedatangan Gubernur saat PBAK dan peristiwa mertua bacok menantu hingga tewas di Solok.

1. Dinilai Memalukan, UIN Bukittinggi Bakal Proses Mahasiswa yang Aksi Tolak Gubernur

Pihak kampus UIN Sjech Djamil Djambek Bukittinggi mengaku malu dengan sikap segelintir mahasiswanya, terkait aksi orasi di hadapan Gubernur Sumbar saat PBAK mahasiswa baru.

Diketahui, aksi orasi tersebut diinisiasi oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Bukittinggi. Tujuannya, sebagai bentuk penolakan akan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Pasaman Barat.

Pasalnya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi dinilai oleh Dema UIN Bukittinggi terkesan mengabaikan dan tidak peduli, dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang beberapa waktu lalu.

Baca juga: Aksi Mahasiswa Tolak Kedatangan Gubernur saat PBAK UIN Bukittinggi, Pihak Kampus Ngaku Kecolongan

Akibat aksi orasi yang digaungkan oleh Dema UIN Bukittinggi saat kedatangan Gubernur Sumbar tersebut, Kabag Umum, Akademik, Perencanaan dan Keuangan UIN Bukittinggi, Hendra Nasrul mengaku malu.

"Aksi ini hanya dilakukan sekelompok mahasiswa atau oknum, Presma UIN Bukittinggi ini kabarnya pergi juga demo ke Padang (menolak PSN Air Bangis), mungkin karena mereka kecewa, tumpahlah di aksi ini," kata Hendra Nasrul, Rabu (23/8/2023).

Hendra Nasrul menyampaikan, aksi yang dilakukan oleh segelintir mahasiswa di hadapan Gubernur Sumbar saat PBAK UIN Bukittinggi ini, merupakan sebuah aib.

"Kami tidak menduga ini akan terjadi, kami merasa ini aib bagi kami, kami sangat malu. Kita masih koordinasi dengan pimpinan terkait dengan tindakan apa yang akan dilakukan kepada mahasiswa ini," ungkap Hendra Nasrul kepada TribunPadang.com.

Aksi Ini Tidak Diduga, Pihak Kampus Kecolongan

Pihak kampus juga mengakui tidak menduga akan terjadinya aksi penolakan Gubernur Sumbar ke UIN oleh segelintir mahasiswa tersebut.

"Secara lembaga kami tidak ada menolak kedatangan Gubernur ke UIN Bukittinggi, waktu itu kami tidak menduga, kami tak menyangka akan ada aksi ini," tutur Hendra Nasrul.

Baca juga: Bantah Diusir Mahasiswa, Gubernur Sumbar Pilih Tinggalkan UIN Bukittinggi karena Hadiri Agenda Lain

Kedatangan Gubernur Sumbar ke UIN Bukittinggi ini, menurut Hendra Nasrul, sebagai bentuk motivasi dan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa baru.

"Gubernur kita undang, untuk pemberian kuliah bagi mahasiswa baru melalui ajang Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK)," pungkas Hendra Nasrul.

Apa Kata Presiden Mahasiswa?

Presma Dema UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Ahmad Zaki saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan aksi penolakan itu.

"Kejadian sekitar pukul tiga sore, Pak Gubernur tidak jadi menyampaikan materi, beliau langsung balik kanan ke Padang," ujarnya.

Ia mengatakan, mahasiswa menolak Mahyeldi memberikan materi karena persoalan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Pasaman Barat tidak kunjung diselesaikan.

"Aksi kawan mahasiswa ini menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi yang mana akan memberikan materi tentang orasi ilmiah, kami menolak keras karena masalah Air Bangis belum selesai," ujarnya.

Baca juga: VIRAL Gubernur Sumbar Mahyeldi Ditolak Mahasiswa UIN Bukittinggi, Ternyata Soal PSN Air Bangis

Zaki menuturkan, mahasiswa UIN Bukittinggi kecewa dan mengutuk keras terhadap tindakan Gubernur Sumbar karena mengabaikan dan tidak peduli dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang.

Bahkan, kata dia, saat itu aparat juga bersikap represif dengan menangkap masyarakat, aktivis bahkan pendamping hukum masyarakat.

Zaki menyebut secara tidak langsung demo tersebut diikuti sekitar 2.500 mahasiswa baru dan sekitar 30 pengurus Dema UIN Bukittinggi.

Akibat demo tersebut, Gubernur Mahyeldi tidak jadi menyampaikan materi dan pergi dari ruangan.

"Kita meminta agar Gubernur Sumbar Mahyeldi menyelesaikan persoalan tersebut dan mencabut PSN di Air Bangis, Pasaman Barat," ujar Zaki.

Barang bukti parang yang digunakan pelaku untuk membacok menantunya hingga tewas di Lembah Gumanti, Solok, Selasa (22/8/2023).
Barang bukti parang yang digunakan pelaku untuk membacok menantunya hingga tewas di Lembah Gumanti, Solok, Selasa (22/8/2023). (Istimewa)

2. Gara-Gara Tidak Dihargai, Mertua Nekat Bacok Menantu di Lembah Gumanti Solok

Kapolres Solok, AKBP Muari membeberkan motif seorang mertua yang tega membacok menantunya di Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Peristiwa ini terjadi di Sawah Liek, Jorong Koto Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada Selasa (21/8/2023).

Diketahui pelaku berjenis kelamin laki-laki berinisial E (61) seorang petani, yang merupakan warga Sawah Liek Jorong Koto, Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar.

Baca juga: Seorang Mertua Bacok Menantu di Lembah Gumanti Solok, Korban Meninggal Dunia

Sedangkan korbannya seorang lelaki berinisial M panggilan J (35) seorang petani yang merupakan warga Jorong Parak Tabu, Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar.

"Motif dari tindak pidana penganiayaan ini diduga sakit hati karena tidak dihargai sebagai mertua. Terhadap pelaku saat ini sudah diamankan," kata Kapolres Solok, AKBP Muari, Rabu (23/8/2023).

Dikatakannya, bahwa terhadap pelaku dikenakan Pasal 338 jo 354 KUH Pidana.

"Terduga pelaku melakukan penganiayaan kepada menantunya dengan cara membacok bagian kepalanya menggunakan sebilah parang," katanya.

Baca juga: Perkara Ayam Geprek, Pemuda Domisili Bogor Bacok Kerabat di Batipuh Selatan Tanah Datar

Kata dia, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Alahan Panjang, tetapi nyawanya tidak tertolong lagi dan dinyatakan telah meninggal dunia.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved