Pemilu 2024

Mantan Ketua DPC PPP Padang Maidestal Hari Mahesa Nyaleg Lewat PDIP, Sebut Uji Kelayakan Publik

Maidestal Hari Mahesa bergabung dan menjadi bakal Caleg DPRD Padang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mantan ketua PPP Padang ini ...

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Mantan Ketua DPC PPP Padang, Maidestal Hari Mahesa. Kini ia maju sebagai bakal calon anggota DPRD Kota Padang lewat PDIP. 

Mahesa mengatakan bahwa karir politiknya di PPP memang benar-benar dari bawah, meski akhirnya memutuskan untuk hengkang.

Adapun alasan yang mendasari dirinya mundur dari PPP ialah polemik yang timbul di PPP Padang saat kepemimpinan Hariadi sebagai Ketua DPW Sumbar. Mahesa menyebutnya amburadul.

Proses mekanisme yang mulai dari muscab, katanya sudah dikuti pada Oktober 2021, Maidestal menjadi formatur hingga menyusun kepengurusan.

"Awal-awalnya sudah tampak itikad Hariadi, yang malahan dia mengusulkan anaknya (Nikki Lauda Hariyona) menjadi Ketua DPC PPP Kota Padang bulan Januari 2022, pasca muscab," ujar Mahesa.

"Padahal saya ada di formatur, pasca muscab. Sementara dia (Nikki Lauda Hariyona) tidak masuk ke dalam formatur, kenapa anaknya diusulkan," kata dia.

Baca juga: Nikki Lauda Hariyona Resmi Nakhodai DPC PPP Padang, Ketua DPW Sumbar Hariadi: SK Sudah Diserahkan

Lanjutnya, akhirnya DPP mengeluarkan SK pada Maret 2022, dan DPW mempertanyakan keputusan DPP itu.

Lalu, tanpa diketahuinya, DPW mengeluarkan rekomendasi mengusulkan Dasman ketua DPC Padang dan SK Dasman juga dikeluarkan DPP PPP.

Mahesa kemudian menggugat ke Mahkamah Partai, hingga akhirnya SK Dasman batal, dan diberlakukan kembali SK atas nama Maidestal Hari Mahesa.

"Dan tanpa diketahui lagi kemarin, DPP mengeluarkan Plt atas dasar gugatan Nikki Hariyona di bulan Oktober 2022," ujarnya.

"Sudah menjabat saya hampir satu tahun, digugat oleh Nikki Hariyona, DPP mengeluarkan SK Plt, 
Plt bukan hanya ketua, tapi sekretaris dan bendahara juga. Hal ini belum pernah terjadi di organisasi PPP, di plt- kan lah 3 orang ini," tambahnya.

Baca juga: Soal Isu Sandiaga Uno ke PPP, Alpian Kasir: Sangat Baik untuk Popularitas Partai

Kemudian, petugas Plt diminta melaksanakan Muscab kembali, yang seharusnya Muscab luar biasa.

Menurut Mahesa, hal itu ialah sebuah keganjilan, karena katanya tidak pernah ada organisasi yang melaksanakan muscab dua kali dalam satu periode.

"Ujungnya, keluar SK atas nama Nikki. Melihat PPP pusat dan provinsi seperti ini, nampaknya banyak yang ndak sesuai lagi dengan AD ART/ Konstitusi partai, maka dari itu saya memutuskan berhenti atau mundur dari PPP," terang Mahesa.

Ia menuturkan, kitab suci sebuah partai ialah AD ART, sehingga organisasi berjalan dengan aturan itu.

"Yang tidak menjalankan itu oknum di DPW dan DPP nya, saya tidak mau merusak partai dan menyatakan mundur, tidak mau polemik terus terjadi," pungkas Mahesa.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved